Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Kasus Siswi SD Gresik Dicolok Tusuk Bakso, Polisi Bentuk Tim Khusus dan Amankan DVR CCTV

Kompas.com, 19 September 2023, 19:31 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kasus siswi mengalami kebutaan pada mata kanan akibat dicolok tusuk bakso di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), sedang diusut oleh polisi.

Polisi telah menaikkan status kasus ini menjadi penyidikan.

Apa saja langkah yang sudah ditempuh polisi?

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, polisi telah membentuk tim khusus.

"Tim khusus berisi 35 orang untuk mempercepat perkara ini, karena banyak saksi diperiksa," ujarnya, Senin (18/9/2023), dikutip dari Tribunnews.

Hingga Senin, polisi sudah meminta keterangan terhadap tujuh orang saksi, baik dari keluarga maupun pihak sekolah.

Baca juga: Siswi SD yang Buta karena Ditusuk Bakso Trauma dan Enggan Bersekolah


Untuk mengungkap kasus ini, polisi juga telah mengumpulkan barang bukti. Salah satu barang bukti yang disita adalah digital video recorder (DVR) CCTV sekolah.

"Kita lihat di sini ada enam kamera CCTV, dengan DVR yang kita sita, siang ini kita masukkan ke Labfor (Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur) untuk dianalisa di sana," ucapnya, Senin.

Menurut Aldhino, pihaknya membutuhkan bantuan Labfor Polda Jatim untuk menganalisis DVR CCTV itu karena antara tanggal kejadian dengan laporan yang diterima polisi, terdapat jeda waktu beberapa hari.

"Karena kejadian itu tanggal 7, sedangkan kami dapat laporan itu tanggal 28, jadi rekaman CCTV itu sudah hilang, terhapus. Makanya kita butuh dari Laboratorium Forensik yang bisa menganalisis kembali DVR tersebut," ungkapnya.

Dengan langkah ini diharapkan pelaku bisa terungkap.

Untuk diketahui, DVR berfungsi menyimpan gambar yang terekam kamera CCTV.

Baca juga: Ungkap Penusuk Mata Siswi SD, Polisi Gresik Kirim DVR CCTV ke Labfor Polda Jatim

Pelaku yang colok siswi SD Gresik pakai tusuk bakso

Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik, dr Titik Ernawati.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik, dr Titik Ernawati.

Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik dr Titik Ernawati menuturkan, akibat kejadian itu, korban berinisial SAH (8) mengalami trauma.

Trauma tersebut membuat korban belum bisa memberikan gambaran mengenai sosok pelaku. Ditambah lagi, pada saat kejadian, korban berada dalam tekanan dan ancaman dari pelaku.

"Karena kalau unsur kekerasan, pasti ada ancaman. Kenapa dia (SAH) belum bisa ngomong, karena ada unsur ancaman di situ dengan terekam lebih dalam pada anak ini sehingga perlu waktu," tuturnya, Senin.

Karena korban mengalami trauma, Titik menjelaskan bahwa saat ini pihaknya melakukan pendampingan.

"Kita pendampingan secara psikologis dan lebih mendalam lagi psikologis klinis. Ada pula psikologis khusus, karena secara mental juga belum pulih," jelasnya.

Baca juga: Mata Siswi SD Dicolok dengan Tusuk Bakso di Sekolah, Ayah Ungkap Anaknya Kerap Dipalak

Siswi SD Gresik buta akibat dicolok tusuk bakso

Polisi saat mendatangi dan melakukan pemeriksaan di sekolah, tempat mata korban ditusuk menggunakan tusuk bakso hingga mengalami buta.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Polisi saat mendatangi dan melakukan pemeriksaan di sekolah, tempat mata korban ditusuk menggunakan tusuk bakso hingga mengalami buta.

Peristiwa penusukan itu terjadi di sebuah sekolah dasar negeri di Kecamatan Menganti, Gresik, pada 7 Agustus 2023.

Korban berinisial SAH (8) mengalami kebutaan pada mata kanan akibat dicolok oleh tusuk bakso oleh siswa lain.

Sebelum kejadian tersebut, korban mulanya sedang berada di halaman sekolah. Tiba-tiba ia didatangi terduga pelaku, lalu ditarik ke lorong sekolah.

Di sana, ia dimintai uang secara paksa oleh terduga pelaku. Karena SAH tidak menuruti keinginan terduga pelaku, korban lantas dicolok tusuk bakso.

Ayah SAH, Samsul Arif (36), mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, ada bagian syaraf mata putrinya yang tidak berfungsi.

"Sudah sebulan anak saya tidak sekolah. Mata kanannya kalau dilihat seperti normal, tapi sebenarnya tidak bisa melihat, akibat ditusuk sunduk pentol (tusuk bakso)," bebernya, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Siswi SD di Gresik Alami Kebutaan usai Dicolok Tusuk Bakso Kakak Kelas

Sumber: Kompas.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor: Pythag Kurniati, Farid Assifa), Tribunnews.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau