Salin Artikel

Usut Kasus Siswi SD Gresik Dicolok Tusuk Bakso, Polisi Bentuk Tim Khusus dan Amankan DVR CCTV

KOMPAS.com - Kasus siswi mengalami kebutaan pada mata kanan akibat dicolok tusuk bakso di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), sedang diusut oleh polisi.

Polisi telah menaikkan status kasus ini menjadi penyidikan.

Apa saja langkah yang sudah ditempuh polisi?

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, polisi telah membentuk tim khusus.

"Tim khusus berisi 35 orang untuk mempercepat perkara ini, karena banyak saksi diperiksa," ujarnya, Senin (18/9/2023), dikutip dari Tribunnews.

Hingga Senin, polisi sudah meminta keterangan terhadap tujuh orang saksi, baik dari keluarga maupun pihak sekolah.

"Kita lihat di sini ada enam kamera CCTV, dengan DVR yang kita sita, siang ini kita masukkan ke Labfor (Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur) untuk dianalisa di sana," ucapnya, Senin.

Menurut Aldhino, pihaknya membutuhkan bantuan Labfor Polda Jatim untuk menganalisis DVR CCTV itu karena antara tanggal kejadian dengan laporan yang diterima polisi, terdapat jeda waktu beberapa hari.

"Karena kejadian itu tanggal 7, sedangkan kami dapat laporan itu tanggal 28, jadi rekaman CCTV itu sudah hilang, terhapus. Makanya kita butuh dari Laboratorium Forensik yang bisa menganalisis kembali DVR tersebut," ungkapnya.

Dengan langkah ini diharapkan pelaku bisa terungkap.

Untuk diketahui, DVR berfungsi menyimpan gambar yang terekam kamera CCTV.

Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik dr Titik Ernawati menuturkan, akibat kejadian itu, korban berinisial SAH (8) mengalami trauma.

Trauma tersebut membuat korban belum bisa memberikan gambaran mengenai sosok pelaku. Ditambah lagi, pada saat kejadian, korban berada dalam tekanan dan ancaman dari pelaku.

"Karena kalau unsur kekerasan, pasti ada ancaman. Kenapa dia (SAH) belum bisa ngomong, karena ada unsur ancaman di situ dengan terekam lebih dalam pada anak ini sehingga perlu waktu," tuturnya, Senin.

Karena korban mengalami trauma, Titik menjelaskan bahwa saat ini pihaknya melakukan pendampingan.

"Kita pendampingan secara psikologis dan lebih mendalam lagi psikologis klinis. Ada pula psikologis khusus, karena secara mental juga belum pulih," jelasnya.

Peristiwa penusukan itu terjadi di sebuah sekolah dasar negeri di Kecamatan Menganti, Gresik, pada 7 Agustus 2023.

Korban berinisial SAH (8) mengalami kebutaan pada mata kanan akibat dicolok oleh tusuk bakso oleh siswa lain.

Sebelum kejadian tersebut, korban mulanya sedang berada di halaman sekolah. Tiba-tiba ia didatangi terduga pelaku, lalu ditarik ke lorong sekolah.

Di sana, ia dimintai uang secara paksa oleh terduga pelaku. Karena SAH tidak menuruti keinginan terduga pelaku, korban lantas dicolok tusuk bakso.

Ayah SAH, Samsul Arif (36), mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, ada bagian syaraf mata putrinya yang tidak berfungsi.

"Sudah sebulan anak saya tidak sekolah. Mata kanannya kalau dilihat seperti normal, tapi sebenarnya tidak bisa melihat, akibat ditusuk sunduk pentol (tusuk bakso)," bebernya, Jumat (15/9/2023).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor: Pythag Kurniati, Farid Assifa), Tribunnews.com

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/19/193130378/usut-kasus-siswi-sd-gresik-dicolok-tusuk-bakso-polisi-bentuk-tim-khusus-dan

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com