JOMBANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang menayangkan aksi kekerasan antar pemuda, dimana seorang pemuda dikeroyok oleh belasan orang, tersebar di media sosial, sejak Minggu (10/9/2023).
Video tersebut berdurasi 2 menit 26 detik. Peristiwa kekerasan dalam video itu disebut terekam kamera pemantau atau CCTV milik warga.
Peristiwanya terjadi pada Minggu dinihari, pukul 01.36 WIB. Adapun lokasinya, berada di kawasan Pasar Blimbing, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Baca juga: Kronologi Keluarga Pasien Keroyok Perawat Puskesmas Bua di Luwu Utara
Berdasarkan tayangan video hasil dari rekaman CCTV, tampak beberapa pemuda yang mengendarai sepeda motor sambil berboncengan, berhenti di sebuah kompleks bangunan, mirip bangunan pasar.
Setelah berhenti, salah satu pemuda dalam rombongan tiba-tiba saja memukul seseorang di depannya. Aksi itu kemudian diikuti temannya yang lain.
Baca juga: Keroyok Kapospol hingga Babak Belur, 8 Pemuda di Flores Timur Diamankan
Tayangan dalam video selanjutnya, menampilkan penganiayaan dilakukan secara bergantian oleh beberapa orang, baik dengan tendangan kaki maupun pukulan tangan kosong.
Dalam tayangan juga terlihat, penganiayaan dilakukan dengan helm maupun tong sampah.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengungkapkan, pihaknya telah menerjunkan untuk menyelidiki kasus pengeroyokan yang terjadi di kawasan Pasar Blimbing yang video viral di media sosial.
Baca juga: Keroyok Pengelola Wisata, Kades di Bima Dilaporkan ke Polisi
Dari hasil penyelidikan, jelas dia, polisi telah mengamankan dua orang, bagian dari gerombolan pelaku penganiayaan.
Kedua orang tersebut, kata Aldo, bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka
“Sudah ada penetapan tersangka dua orang, kemarin kami tetapkan,” ujar Aldo saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Kronologi Keluarga Pasien Keroyok Perawat Puskesmas Bua di Luwu Utara
Dia menjelaskan, selain menetapkan dua orang sebagai tersangka, penyidik masih mengembangan kasus itu untuk menemukan tersangka lain.
“Sedang dikembangkan untuk mengarah ke pelaku yang lain,” ungkap Aldo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.