Begitu pun tim darat, ujarnya, upaya melakukan pencarian dari tebing-tebing di sepanjang garis pantai pun tidak melihat tanda adanya keberadaan 8 nelayan tersebut.
Menurut Andris, tim darat juga melakukan penyisiran di sepanjang bibir pantai untuk mencoba mencari korban yang mungkin tertimbun pasir pantai atau tersangkut di batu karang.
“Tim darat kita pecah juga. Sebagian melakukan pencarian di sekitar lokasi di Pantai Gayasan karena tidak menutup kemungkinan korban tertimpa pasir atau menyangkut karang,” terangnya.
Baca juga: Cerita Korban Selamat Saat 2 Perahu Nelayan Digulung Ombak Laut Selatan Blitar
Menurut Andris, sejak terjadinya kecelakaan laut pada Rabu malam, terhitung sudah hampir dua hari 8 nelayan yang hilang belum diketemukan.
Andris menilai saat ini kecil kemungkinan 8 nelayan tersebut masih bertahan hidup.
“Secara logika, sekarang ini sudah hampir dua kali 24 jam sejak mereka hilang. Maka menurut saya kecil kemungkinannya masih dapat diselamatkan nyawanya. Meskipun segala kemungkinan tetap bisa terjadi,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, dua perahu nelayan yang berangkat melaut dari Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, terguling dan pecah akibat dihantam ombak besar di Pantai Gayasan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Rabu (6/9/2023) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Sebanyak 15 nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan berpegangan pada perahu, namun 8 lainnya hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.