BLITAR, KOMPAS.com – Tim SAR Gabungan memulai pencarian 8 nelayan asal Trenggalek yang hilang di laut selatan Blitar, Jawa Timur, Jumat (8/9/2023) pagi. Tim melakukan pencarian di tengah gelombang tinggi yang mencapai 4 meter dengan menggunakan satu perahu jukung dan tiga kapal motor.
Komandan Regu Pencari dan Penolong (SAR) dari Basarnas Pos Trenggalek Andris Tri Prasetya mengatakan, pencarian oleh tim air mulai dilakukan Jumat pagi dengan radius pencarian 5,5 mil laut atau sekitar 10 kilometer dari titik kejadian.
“Tim berangkat pagi ini pukul 7.00 WIB dengan tiga perahu dari Pantai Tambakrejo dan satu dari Pantai Pangi,” ujar Andris kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat.
Baca juga: Puluhan Nelayan Bantu Tim SAR Cari 8 Rekannya yang Hilang di Laut Selatan Blitar
Dari titik pemberangkatan masing-masing, kata Andris, empat perahu tersebut bergerak ke lokasi kecelakaan laut yang dialami oleh dua perahu nelayan di Pantai Gayasan yang terjadi pada Rabu (6/9/2023).
Selanjutnya, kata dia, empat perahu tersebut melakukan penyisiran dari atas permukaan laut dalam radius 5,5 mil laut atau sekitar 10 kilometer.
“Penyisiran cenderung kita lakukan ke arah timur dari titik kejadian sesuai dengan arah arus air laut yang mengarah ke timur tenggara,” tuturnya.
Baca juga: Kesaksian Nelayan Saat Perahunya Pecah Dihantam Ombak Laut Selatan Blitar
Andris mengatakan, pihaknya tidak menggunakan perahu karet LCR (landing craft rubber) milik Basarnas mengingat ombak masih cukup tinggi, mencapai 2,5 meter hingga 4 meter.
Selain ombak yang tinggi, lanjutnya, kecepatan angin di perairan selatan Blitar masih cukup tinggi.
Tim air dengan empat perahu, kata dia, melakukan penyisiran selama 3,5 jam dan kembali ke Pantai Tambakrejo pukul 10.30 WIB.
Sejauh ini, tim belum berhasil menemukan satu pun dari 8 nelayan yang diduga hanyut saat dua perahu mereka terguling dan pecah dihantam ombak di Pantai Gayasan.
“Sama sekali kami belum melihat tanda-tanda keberadaan korban,” kata Andris.