Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Motor di Surabaya Tewas Dihakimi Massa, Keluarganya Ikhlas

Kompas.com - 06/09/2023, 21:25 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Terduga pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) menjadi sasaran amukan massa hingga meninggal dunia, saat beraksi di Jalan Kebondalem, Simokerto, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Selasa (5/9/2023).

Karmidi (49), salah satu saksi warga Jalan Kapasan, mengatakan, ia melihat keramaian sekitar pukul 16.00 WIB. Saat keramaian itu didatangi, ia melihat orang-orang sedang memukuli seorang pria.

"Katanya warga orang mau maling (sepeda motor) tapi ketahuan, terus dimassa itu. Ada dua (pelaku), tapi yang satu kabur," kata Karmidi, ketika ditemui di sekitar lokasi, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Suami di Kupang Dihakimi Massa Usai Tikam Istrinya yang Sedang Ibadah

Kemudian, kata Karmidi, tak lama sejumlah anggota Polsek Simokerto datang ke lokasi kejadian. Lalu, petugas membawa terduga pelaku yang tampak kondisinya sudah lemas tersebut.

"Polisi datang terus warga bubar, tapi tangannya (pelaku) langsung diborgol pas dibawa," jelasnya.

Sementara itu, salah satu keluarga terduga pelaku, Muhammad Sari, membenarkan peristiwa tersebut. Dia mendapatkan informasi dari polisi bahwa kerabatnya meninggal.

Sari menyebut, berdasarkan keterangan polisi, kerabatnya sudah sesak nafas saat dibawa ke Polsek Simokerto. Kemudian, terduga pelaku menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr Soewandhie.

"Dia punya riwayat sesak, paru-paru, kalau kena udara dingin itu memang kadang sesak, turun-temurun," kata Sari.

Selain itu, kata Sari, korban beberapa tahun yang lalu juga dirawat di rumah sakit di Madura.

Setelahnya, terduga pelaku curanmor tersebut sudah tidak pernah lagi menjalani perawatan.

"Masuk rumah sakit sekitar satu atau dua tahun lalu kalau enggak salah. Setelah itu sudah enggak, dia juga takut katanya (dicek kesehatanya)," ujar dia.

Baca juga: Pencuri Motor Dihakimi Massa usai Jatuh akibat Ditendang Pengendara Lain

Dengan demikian, pihak keluarga korban memutuskan untuk tidak memperpanjang permasalahan tersebut. Sebab, dia meyakini kerabatnya itu bersalah dan sudah mengikhlaskannya.

"Kami keluarga mengikhlaskan, mungkin takdirnya gitu. (Autopsi) enggak perlu, sudah," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com