Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 17 Saksi Usut Kematian Santri di Lamongan

Kompas.com - 29/08/2023, 13:46 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki kasus kematian seorang santri pondok pesantren di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur berinisial MHN.

Penyelidikan dilakukan setelah pihak keluarga melaporkan kematian MHN yang diduga karena dianiaya.

Baca juga: Belasan Siswi SMP di Lamongan Dibotaki oleh Guru gara-gara Tak Pakai Ciput

Kasi Humas Polres Lamongan Iptu Anton Krisbiantoro mengatakan, polisi telah memeriksa 17 saksi.

"Ada 17 saksi yang sudah dimintai keterangan oleh penyidik. Satreskrim Polres Lamongan juga sudah membentuk tim untuk menyelidiki kasus tersebut," ujar Anton, saat dihubungi, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Santri di Lamongan Meninggal, Ponpes Bantah Dugaan Penganiayaan

Sebanyak 17 saksi yang sudah dimintai keterangan berasal dari pihak keluarga, rekan MHN di ponpes maupun sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs), serta staf pendidik.

Jumlah saksi dimungkinkan dapat bertambah.

"Untuk update masih belum ada info dari penyidik," ucap Anton.

Tidak hanya meminta keterangan dari para saksi, pihak kepolisian juga masih menunggu hasil otopsi jasad MHN.

Hasil otopsi diperlukan untuk mengetahui apakah ada bekas luka akibat kekerasan pada tubuh MHN, yang mengakibatkan MHN meninggal dunia

"Sudah virtual otopsi tinggal hasilnya. Di RSUD Lamongan," kata Anton.

Sebelumnya, santri berinisial MHN tersebut meninggal dunia, Jumat (25/8/2023) pagi. MHN sempat dibawa ke Rumah Sakit Suyudi Paciran, namun dia dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Santri di Lamongan Meninggal, Ponpes Bantah Dugaan Penganiayaan

 

Peristiwa ini kemudian diketahui oleh ayah yang bersangkutan, Basuni (38) dan dilaporkan pada aparat kepolisian.

Sementara itu pihak Ponpes atau MTs membantah adanya dugaan penganiayaan. MHN disebut meninggal dunia karena sakit.

"Mengaku sakit itu Kamis, sekitar pukul 11.30 WIB, lalu diminta istirahat di kamar pengurus pondok," kata Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan Muhammad Fatih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Tabrakan 2 'Speedboat' di Telaga Sarangan

Kronologi Tabrakan 2 "Speedboat" di Telaga Sarangan

Surabaya
Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Surabaya
Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Surabaya
1 Warga Meninggal Usai 'Nyebur' ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

1 Warga Meninggal Usai "Nyebur" ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

Surabaya
Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Surabaya
Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Surabaya
Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com