"Kita sudah terus melakukan pengecekan emisi gas buang kendaraan. Memang ada yang kita temukan kondisi diesel, yakni solar yang secara emisi gas buang besar sekali. Kemudian yang sudah kita beri stiker tanda saat uji emisi, itu harapannya tetap terpasang agar kita tahu kalau sudah diuji," katanya.
Sementara itu, untuk kondisi kualitas udara di Kota Malang dinilai saat ini masih baik. Hal itu sesuai dengan hasil catatan melalui pengukuran Indeks Pencemaran Udara (ISPU).
Data saat ini, indeks kualitas udara di Kota Malang masih berwarna hijau atau berada di angka 2,5.
"Rutin terus kita cek, terakhir Senin (21/8/2023) kemarin. Parameter indeks lingkungan kita masih di 2,5. Jadi masih bisa dikatakan baik, warnanya hijau," katanya.
Untuk indeks parameter kualitas udara yang dinilai buruk, yakni berada di angka 5,6 atau lebih dari 2,5 dengan warna merah.
Baca juga: Sempat Lumpuh akibat Longsor, Arus Lalu Lintas di Jalan Trans Flores Kembali Normal
"Pengukuran ini terhubung resmi dan pengecekan sesuai arahan Pak Walikota. Sehingga kekhawatiran kita soal kualitas udara yang beredar di masyarakat bisa kita tepis," katanya.
Rahman juga menepis isu soal warna langit yang saat ini rata-rata mendung disangkut pautkan dengan kualitas udara. Dia menyampaikan, bahwa cuaca dan kualitas udara merupakan dua hal yang berbeda.
"Tidak bisa disamakan, ini kan terkait kondisi cuaca lagi berangin dan berawan. Soal cuaca berbeda dengan kualitas udaranya," katanya.
Dia juga mengatakan, bahwa cuaca dan warna langit yang akhir-akhir ini gelap dikarenakan adanya El Nino.
"El Nino ini memang berdampak ke kesehatan juga. Jadi harus bisa bedakan soal kualitas udara dan cuaca," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.