Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Mahasiswa Baru Dinilai Pengaruhi Kepadatan Lalu Lintas dan Kualitas Udara Kota Malang

Kompas.com - 27/08/2023, 13:31 WIB
Nugraha Perdana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kedatangan kendaraan milik mahasiswa baru (maba) dari berbagai kampus disinyalir berpengaruh terhadap meningkatnya kepadatan arus lalu lintas dan menurunnya kualitas udara di Kota Malang, Jawa Timur. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya pengiriman sekitar 100 unit sepeda motor setiap harinya ke Kota Malang melalui kargo. Hal itu terjadi selama kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di berbagai perguruan tinggi.

Diperkirakan, kiriman sepeda motor tersebut dari para orangtua kepada anaknya untuk berkuliah di Kota Malang. 

Baca juga: Kualitas Udara di Kabupaten Bandung Diklaim Masih Baik, tapi Ada Zona Rawan

"Memang kalau saya pantau, selama beberapa hari lalu, bersamaan dengan penerimaan maba, di Stasiun Kota Malang, itu kalau diperhatikan sepeda motor datang, turun dari kargo. Hampir setiap hari, rata-rata bisa sekitar 100 unit datang dari berbagai daerah," kata Widjaja pada Sabtu (26/8/2023).

Dia mengatakan peningkatan pengiriman sepeda motor terjadi saat musim penerimaan mahasiswa baru. 

"Dilihat trend-nya dari tahun ke tahun, pengiriman sepeda motor dari luar daerah lewat kargo itu meningkatnya ketika musim penerimaan maba. Artinya sebagian besar merupakan kendaraan maba. Kemarin, maba UB saja ada 15.000 lebih," katanya.

Menurutnya, dengan kondisi tersebut, bahwa Kota Malang bisa menjadi suatu indikator dengan memiliki daya tarik sebagai kota pendidikan.

"Ini bisa menjadi indikator, bahwa Kota Malang menarik untuk didatangi anak-anak muda. Udaranya yang dingin, makanannya enak, tempat kongkow-kongkow banyak dan menjadi tempat pendidikan," katanya.

Ia pun tak memungkiri, adanya hal tersebut berdampak terhadap arus lalu lintas yang semakin padat. Dishub Kota Malang sejauh ini mencatat terdapat ada  8 titik kemacetan.

Beberapa area di antaranya berada di dekat dengan kampus, yakni Jalan Raya Sumbersari, Jalan Veteran hingga Jalan Gajayana. Widjaja berjanji, pihaknya akan bekerja keras untuk mengurai dan mengurangi kemacetan.

"Meski hal ini merupakan fenomena tahunan. Tetapi, kalau ada antisipasi akan lebih tepat. Pada intinya, kami akan berusaha bijak terkait hal ini," katanya.

Selain itu, kedatangan kendaraan para maba itu juga dinilai berpengaruh terhadap menurunnya kualitas udara. Hal itu karena dipengaruhi emisi gas buang kendaraan maba yang datang di Kota Malang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman mengatakan, banyaknya kendaraan bermotor dari para maba yang melakukan aktifitas bisa mempengaruhi parameter kualitas udara di Kota Malang.

"Tentu kondisi bisa berpengaruh diakibatkan oleh gas buang kendaraan. Apabila kondisi emisi gas buangnya itu buruk, itu tentu akan mempengaruhi sekali parameter kualitas udara di Kota Malang," katanya.

Baca juga: Jaga Kualitas Udara, Pemkot Surabaya Wajibkan Warga Tanam Pohon Setiap Ada Bayi Lahir

DLH Kota Malang akan secara rutin mengimplementasikan program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengantisipasi kualitas udara yang berpotensi buruk tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com