Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Siswa SMP di Blitar Tewas Dianiaya Temannya di Sekolah, Sempat Berkata "Salahku Apa"

Kompas.com - 27/08/2023, 06:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AJH (15), siswa sebuah madrasah tsanawiyah negeri (MTsN) setara SMP di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, tewas diduga karena dianiaya teman sekelasnya, Jumat (25/8/2023) pagi.

Korban sempat tak sadarkan diri setelah dipukuli pelaku di depan puluhan siswa lainya di dalam kelas.

Ia lalu dilarikan ke RS Al Ittihad dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.30 WIB. Jenazah AJH kemudian dikirim ke RSUD Srengat Kabupaten Blitar untuk diotopsi.

Baca juga: Siswa di Blitar yang Tewas Diduga Dianiaya Teman, Jenazahnya Diotopsi

Dipicu korban salah masuk kelas

D, seorang saksi mata yang juga teman sekelas korban menyatakan penganiayaan terjadi di ruang kelas 3 dan disaksikan puluhan teman lainnya.

Menurutnya, rekan-rekannya sempat akan melerai, namun dibentak oleh pelaku, M yang juga duduk di kelas 3.

“Teman-teman sudah mencoba melerai tapi pelaku membentak dan mengatakan ini masalah antara pelaku dan AJH. Kami tidak boleh ikut campur,” ujar D, Jumat.

D bercerita penganiayaan tersebut dipicu oleh masalah sepele yakni korban sempat salah masuk ruang kelas M.

Baca juga: Siswa Tsanawiyah di Blitar Tewas Diduga Dianiaya Teman Sekelas

Diduga jawaban korban saat ditanya alasan salah masuk kelas membuat M tersinggung. Setelah kejadian salah masuk kelas, M mendatangi kelas korban.

Di depan pintu kelas, terduga pelaku bertanya kepada korban dan langsung memukuli korban.

"Pelaku tanya ke korban 'nyapo kok ita-itu karo aku' (kenapa kok menantang aku) terus (terduga pelaku) langsung memukul korban," ujar rekan koban.

Mengetahui kejadian tersebut, beberapa rekan sempat melerai dan pelaku terus memukul korban.

"Korban sempat menjauh dari pelaku sambil bertanya 'salahku opo kok mbok antemi' (salah saya apa kok kamu pukuli). Tapi terduga pelaku menjawab 'gak usah kakean omong' (tidak usah banyak bicara) dan memukul korban lagi," katanya,

“Saat AJH duduk di sebelah saya mengerjakan tugas. Pelaku datang menghampiri dan kemudian melakukan pemukulan bertubi-tubi hingga korban terjatuh tidak sadar diri,” tambah D.

Baca juga: Kondisi Terkini Siswi SMP Dianiaya Temannya di Baubau Sultra, Diduga Berkelahi karena Saling Ejek di Grup WhatsApp

Saat penganiayaan terjadi, menurut D, tidak ada guru di rungan kelas.

Selain itu, selama dipukuli M, korban sama sekali tak melakukan perlawanan. Penganiayaan sempat berjeda beberapa saat, namum pelaku kembali menganiaya korban.

Korban dipukuli dengan tangan kosong beberapa kali di bagian perut, rahang dan tengkuk atau leher belakang oleh terduga pelaku.

Setelah dipukuli, korban terjatuh terlentang tak sadarkan diri.

"Korban tak sadarkan diri, napasnya seperti tersengal-sengal. Sempat dibawa ke UKS sekolah sebelum dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: Bocah SD di Sukabumi Meninggal Diduga Dianiaya Temannya, Sempat Alami Sesak Napas

Diduga cedera di leher bagian belakang

Sementara itu Dokter instalasi gawat darurat Rumah Sakit Al Ittihad, Deny Krisma mengatakan korban dibawa ke rumah sakit oleh guru dan temannya sekitar pukul 10.30 WIB.

Saat diperiksa, korban ternyata telah meninggal dunia. Ia menduga korban tewas akibat cedera di bagian tulang belakang atau leher bagian belakang.

“Saya melakukan pemeriksaan dan kita curigai karena cedera di tulang belakang. Ya, atau kemungkian cedera di area belakang leher yang kemungkinan mengakibatkan syarafnya putus dan meninggal,” ujar Deny.

Sementara itu Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setyo PS membenarkan terjadinya dugaan penganiayaan seorang siswa MTsN di wilayah Kecamatan Wonodadi oleh teman sekelas yang mengakibatkan korban meninggal.

Baca juga: Duduk Perkara Tewasnya Santri di Grobogan, Awalnya Bercanda lalu Dianiaya Temannya

Danang mengatakan terduga pelaku saat ini sudah dalam penanganan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

“Untuk perkembangan akan disampaikan kembali dan mohon waktu karena pelaku masih anak-anak sehingga memerlukan perlakuan khusus,” ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Krisiandi), Tribun Jatim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Surabaya
Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Surabaya
Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Surabaya
RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

Surabaya
ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

Surabaya
Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Surabaya
Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Surabaya
Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Surabaya
Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Surabaya
Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com