SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (BEM Unair) Surabaya turut merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan kampanye di fasilitas pemerintah dan pendidikan.
Diketahui, BEM Universitas Indonesia (UI) bakal mengundang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk debat. Sedangkan BEM Universitas Gajah Mada (UGM) memilih untuk sarasehan.
Terkait hal tersebut, Ketua BEM Unair Muhammad Anang Jazuli mengatakan, pihaknya ingin mengundang bakal calon legislatif (bacaleg) untuk datang ke kampus.
"Saya melihat putusan (MK) tersebut juga harus diuji untuk para bacaleg yang ada di daerah," kata Anang, ketika dihubungi melalui pesan, Rabu (23/8/2023).
Anang mengungkapkan, pertimbangan untuk mengundang bacaleg itu, karena tingginya angka para pemilih pemula di kampus. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengenal para kontestan.
"Para pemilih pemula itu tidak mengetahui detail terkait siapa calon legislatif yang akan mewakilkan suaranya. Saya rasa itu juga bisa kami fasilitasi untuk diundang," jelasnya.
Anang menilai, capres dan cawapres diundang oleh aliansi BEM yang ada di setiap daerah. Agar nantinya, pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa bersifat lebih meluas.
"Terkait cawapres kiranya bisa dilakukan aliansi BEM di setiap daerah. Agar persebarannya lebih merata dan tuntutan yang dihadirkan bisa lebih menekan keseriusan memimpin negara," ucapnya.
Lebih lanjut, BEM Unair sendiri mendukung putusan MK yang mengizinkan peserta pemilu berkampanye di fasilitas pemerintah dan pendidikan selama tidak menggunakan atribut kampanye.
"Dengan adanya putusan tersebut tentu akan mendorong para pemilih pemula untuk lebih kritis dan lebih matang dalam menggunakan hak suaranya dan yang terpenting mereka tidak mudah dipolarisasi," ujar dia.
Baca juga: BEM Udayana Ingin Kampanye di Kampus Tak Hanya Gimik Capres untuk Pikat Pemilih Muda
Diberitakan sebelumnya, BEM UI menyambut baik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan kampanye di fasilitas pemerintah dan pendidikan dengan sejumlah syarat.
Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang menilai bahwa "banyak kampanye hari ini membosankan" karena minim substansi dan banyak dihiasi lip service semata, ditambah permainan identitas dan "pencitraan yang tidak perlu".
"Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden/bakal calon presiden untuk hadir ke UI karena kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian," kata Melki Sedek dalam keterangannya kepada Kompas.com, Senin (21/8/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.