Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Sampah Masuk Laut, Sungai di Banyuwangi Dipasangi Jaring Penghalang

Kompas.com - 22/08/2023, 16:31 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sejumlah sungai di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dipasangi jaring penghalang sampah untuk mencegah penumpukan sampah di laut.

"Saat ini, telah dipasang 23 jaring penghalang di sejumlah sungai di Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Selasa (22/8/2023).

Ipuk mengatakan, upaya pencegahan sampah itu dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi dengan lembaga swadaya masyarakat atau non-governmental organization (NGO) Sungai Watch.

"Sungai Watch telah melakukan pembersihan sampah di sejumlah aliran sungai di Banyuwangi," ungkap Ipuk.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Expander Tabrak Ibu dan Anak hingga Tewas di Banyuwangi

Di antaranya, sungai di Kecamatan Banyuwangi, sungai di Kecamatan Srono, Kecamatan Genteng dan Kecamatan Pesanggaran.

Selain melakukan pembersihan di sungai, lanjut Ipuk, mereka juga melakukan pemasangan jaring di sungai untuk menghalau masuknya sampah ke laut.

“Apa yang dilakukan Sungai Watch menjadi hal penting bagi kita semua," ujar Ipuk.

Baca juga: Menyalip, Xpander Tabrak Vario Tewaskan Ibu dan Anak di Banyuwangi

"Perkara sampah tidak hanya bicara mendirikan tempat pengolahan sampah, namun yang paling utama adalah bagaimana kita bijak memproduksi sampah," imbuhnya.

Terlebih, sampah tersebut dibuang ke sungai atau selokan yang kemudian muaranya ke sungai.

"Maka patut kita cegah mulai sekarang,” terang Ipuk.

Bupati Ipuk sebelumnya telah bertemu dengan Gary Bencheghib - Founder Sungai Watch, untuk menandatangani perjanjian kerja sama penanganan sampah di Desa Kluncing, Kecamatan Glagah.

Di desa tersebut, Ipuk menunjukkan kepada Gary kolam ikan yang sangat jernih meski berada di tengah kawasan penduduk.

"Jadi kami tunjukkan kolam ikan tersebut terbentang sepanjang 1 kilometer lebih yang mengalir di depan rumah warga," ucap Ipuk.

Kini, sudah ada 23 jaring penghalang sampah yang dipasang di sejumlah sungai di Banyuwangi. Dalam bulan ini, akan dipasang 30 jaring penghalang lagi di sejumlah titik sungai.

“Dalam satu bulan ini (Agustus) berarti akan ada total 53 jaring penghalang yang sudah terpasang," kata Gary.

Manajer Sungai Watch Banyuwangi, Suhardiyanto mengatakan, tahun ini ditargetkan akan terpasang 100 jaring di sejumlah sungai.

"Dari 23 titik sungai yang telah dipasang jaring, setiap harinya sampah yang dikumpulkan mencapai 1 ton," kata Suhardiyanto.

Baca juga: Busana Adat Suami Istri Asal Banyuwangi Terpilih Jadi Terbaik Ketiga Saat Upacara di Istana

Rata-rata, sampah yang terjaring di setiap titik ada sebanyak 600 kilogram.

“Bahkan di titik yang dekat area padat penduduk, seperti di area Pantai Boom sehari bisa mencapai dua kuintal sampah,” ucap Suhardiyanto.

Sampah-sampah tersebut diangkut oleh tim Sungai Watch setiap hari ke gudang pengolahan di Kecamatan Bangorejo.

"Di gudang tersebut sampah akan dipilah dan dicuci agar bisa diolah lebih lanjut," paparnya.

Saat ini, pengolahan sampah di Banyuwangi masih terbatas peralatan. Sebagian sampah ada yang dikirim ke Bali untuk diproses secara maksimal dengan peralatan di sana.

“Kalau sudah tercapai target pemasangan titik-titik trash barrier yang terpasang, alat pemroses sampahnya akan kami lengkapi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com