Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Pertama Kali Mendaki, Mahasiswa UB Tewas di Gunung Arjuno

Kompas.com - 21/08/2023, 06:53 WIB
Nugraha Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang pendaki dilaporkan meninggal di Pos 2 Batu Besar Jalur Pendakian via Sumber Brantas, Gunung Arjuno pada Minggu (20/8/2023).

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menerima laporan kejadian tersebut pada pukul 10.42 WIB.

Identitas pendaki laki-laki tersebut bernama Yodeka Kopaba (21), beralamatkan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Jenazah korban saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu, Jawa Timur.

Baca juga: Ikut Perayaan 17 Agustus di Gunung Lompobattang, Seorang Pendaki Perempuan Dievakuasi Setelah Terjatuh

Dugaan awal, korban meninggal karena mengalami hipotermia atau kedinginan.

Namun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan memintai keterangan teman-teman korban di Mapolsek Batu.

"Korban merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Saat ini teman-temannya masih dimintai keterangan di Polsek Batu," kata Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, Minggu (20/8/2023).

Aung mengatakan, pihaknya hanya membantu melakukan evakuasi jenazah setelah mendapatkan permintaan bantuan dari petugas UPT Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.

"Kami menindaklanjuti informasi yang kami dapatkan dari pihak Tahura bahwa ada seorang pendaki yang meninggal dunia. Kemudian, kami koordinasikan dengan PMI dan Damkar untuk proses evakuasi," katanya.

Proses evakuasi jenazah menggunakan kendaraan double cabin karena medan yang sulit.

"Mobil jenazah untuk ke lokasi sulit menjangkau, maka kita gunakan mobil double cabin. Kemudian baru setelah itu dibawa menggunakan mobil jenazah ke rumah sakit," katanya.

Salah satu relawan, Wibowo mengatakan, dirinya bertemu dengan teman korban hari ini, Minggu (20/8/2023), sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian, Wibowo menuju Pos 2 untuk mengecek kondisi korban.

"Saya lihat badannya sudah dingin, keluar busa di hidung, karena sempat (bagian depan tubuh korban) berusaha ditekan seperti di pompa oleh teman-temannya, detak jantung enggak ada, sempat kita bantu buatkan nafas buatan, kondisinya sudah dingin," katanya.

Baca juga: Pendakian Gunung Ciremai Meningkat, Pendaki Buru Momen Upacara di Puncak

Kemudian, Wibowo turun sebentar ke bawah untuk menghubungi rekan-rekannya sesama relawan dan memberitahu adanya seorang pendaki membutuhkan pertolongan.

Setelah itu, korban dievakuasi oleh para relawan menggunakan peralatan seadanya menuju Pos 1 dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com