Imam Baihaki mendatangi orang-orang dan menanyakan siapa yang telah menarik bendera PMII, dan alasannya apa. Akibatnya terjadilah perdebatan antara Imam dan orang-orang tersebut.
Kemudian, Imam Baihaki tiba-tiba mendapat pukulan di wajah bagian kiri oleh pelaku yang berada di belakangnya atau sisi kirinya. Pemukulan itu diikuti oleh 10 hingga 15 pelaku lainnya. Kondisi Imam Baihaki yang terdesak tidak bisa melakukan pembelaan.
"Mas Imam menerima pukulan paling banyak ke bagian kepala dan wajah, baju dan badannya ditarik dengan brutal sehingga robek dan badan Mas Imam tersungkur ke belakang mengenai pagar hitam. Ketika Mas Imam tersungkur dan terpojok di pagar, posisinya terus dikeroyok dan dipukuli oleh massa," katanya.
Selanjutnya, Imam Baihaki dipisahkan dari kerumunan massa dan diamankan ke Markas Komando Keamanan (Mako) UB.
Hal serupa juga dialami anggota Ormek dari GMKI, yakni Tito Raja Sianturi sekitar pukul 17.30 WIB di tempat yang sama. Hal itu berawal saat Tito menerima informasi soal adanya kelompok yang merobek brosur dan dinilainya sudah menurunkan harga diri organisasi.
Kemudian, Tito menuju pelaku perobekan untuk menanyakan secara baik-baik perihal tindakan tersebut. Namun, pelaku tidak terima perlakuan Tito tersebut.
Baca juga: Kronologi Puluhan Mahasiswa Baru UPN Yogyakarta Keracunan Massal Saat Ikuti Outbound Kampus
Selanjutnya, sekitar 20 orang yang merupakan teman pelaku menghampiri dan mengintimidasi Tito.
"Setelah berdebat, pada akhirnya Mas Tito di dorong tepat di depan pamflet putih di sebelah kiri warung biru dan langsung terjadi pemukulan dan pengeroyokan kepada yang bersangkutan di sebelah rahang kanan dan menyisakan goresan leher kanan," kata Raffy.
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Eko Novianto mengatakan, laporan Aliansi Cipayung UB sudah diterima oleh kepolisian. Saat ini polisi masih menyelidiki dugaan pengeroyokan tersebut.
"Benar ada laporannya dan masih proses penyelidikan," kata Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.