Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monumen Brimob Tlogowaru dan Kisah Polisi Pertahankan Kemerdekaan RI di Kota Malang

Kompas.com - 16/08/2023, 16:48 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sebuah monumen yang dibatasi pagar kuning berdiri di pojok Jalan Baiturrohman, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.

Monumen Brimob Tlogowaru, demikian nama bangunan tersebut. Meski kerap dilewati warga Kota Malang, namun bisa jadi belum banyak orang yang mengetahui kisah di balik monumen tersebut.

Baca juga: Perjuangan Maria, Ibu di TTU NTT, Hidupi 5 Anak Sendirian Usai Suami Meninggal

Monumen Brimob Tlogowaru dibangun untuk mengenang perjuangan Korps Brimob yang turut berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada monumen tersebut terdapat plakat bertuliskan belasan nama polisi yang gugur.

Mereka adalah AP (Algemeene Politie/polisi umum) I Abdul Rachman, AP I Sukardi, AP II Soebadi, AP II Selo, AP II Ponidjan, AP I Amat, AP II Koeskaeni, AP II Diman, AP I Abdul Madjid, AP II Imam, AP II Satelim, Alim (Sipil).

Baca juga: Perjuangan Aipda Jacky Ubah Warung Miras di Palopo Jadi Rumah Belajar

Pemerhati sejarah Kota Malang, Agung H Buana menjelaskan, monumen tersebut berkaitan dengan peristiwa Agresi Militer Belanda I pada 21 Juli 1947.

"Di mana tujuan Belanda ini ingin menguasai kembali Indonesia ke daerah-daerah strategisnya termasuk wilayah Malang," kata Agung pada Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Bergoyang-goyang di Udara Menuju Boven Digoel, Tempat Hatta Pernah Dibuang...

Agung mengatakan, pada saat itu Belanda datang untuk menguasai wilayah-wilayah strategis Indonesia. Salah satunya wilayah Malang yang memiliki kesuburan dan komoditas unggulan.

"Tanaman seperti kopi dan tebu di Malang sini dapat tumbuh dengan baik," katanya.

Pasukan Belanda saat Agresi Militer Belanda I juga memasuki wilayah Jawa Timur termasuk Malang pada 26 Juli 1947.

Kemudian hal itu berlanjut dengan terjadinya peristiwa Malang Bumi Hangus dan pertempuran Jalan Salak.

Para pejuang tetap mempertahankan kemerdekaan di Malang, termasuk di dalamnya pasukan Mobile Brigade (Mobrig). Namun, para pejuang Indonesia kalah kekuatan jumlah orang serta persenjataan dan berangsur-angsur mundur ke arah selatan.

Baca juga: Ini Kisah Soekarno-Hatta, Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia

Meski telah menguasai sebagian Malang, tentara Belanda tetap merangsek dan mengejar para pejuang Indonesia yang mundur.

Selanjutnya, tentara Belanda secara diam-diam berhasil masuk wilayah Tlogowaru, Malang pada 10 November 1947 sebelum matahari terbit.

"Di wilayah tersebut, terdapat satu pasukan dari Batalyon 1 Mobrig Besar (yang saat ini namanya Brimob) sedang berjaga dan beristirahat. Tentara Belanda pun langsung melakukan penyerangan. Serangan dadakan tersebut mengagetkan pasukan Mobrig," katanya.

Baca juga: Benteng Tolukko, Saksi Bisu Perebutan Rempah di Maluku Utara (Bagian 2)

Sebanyak 12 orang gugur termasuk warga sipil, akibat serangan mendadak tersebut.

Anggota Mobrig yang mengalami luka-luka ditawan oleh Belanda. Sedangkan sebagian kecil anggota Mobrig yang berhasil selamat, kabur ke arah Bululawang.

Untuk mengenang pertempuran tersebut, maka dibangun Monumen Brimob di lokasi tersebut.

"Peristiwa Tlogowaru ini cukup istimewa, para korbannya adalah anggota polisi. Melalui monumen ini, para generasi muda serta masyarakat bisa tahu, bahwa kepolisian turut serta memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com