Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Keluarga Bertengkar akibat Kereta Bayi Tersangkut Eskalator di Mal Pakuwon Surabaya

Kompas.com - 07/08/2023, 11:03 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Beredar video pertengkaran dan pemukulan oleh sejumlah orang di mal Pakuwon, Kota Surabaya, Jawa Timur. Pengelola mal menyebut pertengkaran itu dipicu oleh kereta bayi yang tersangkut di eskalator. Pihak yang bertengkar telah sepakat berdamai. 

Berdasarkan video CCTV yang beredar, tampak pertengkaran berawal ketika seorang pria dan wanita membawa kereta bayi di eskalator. Kemudian, stoller tersebut tersangkut.

Akhirnya, perjalanan dua orang di belakangnya ikut terhambat di eskalator hingga hampir terjatuh. Kemudian, dua keluarga tersebut terlihat langsung beradu argumen satu sama lain.

Dalam video terpisah, terlihat pria pembawa kereta bayi dipukuli oleh seorang lelaki dan dua wanita. Sedangkan, satu satpam pusat perbelanjaan tampak kesulitan memisah pertengkaran itu.

Baca juga: Paruh Tahun 2023, Pakuwon Raup Laba Bersih Rp 1,2 Triliun

Menanggapi itu, Direktur Marketing Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi membenarkan pertengkaran antara dua keluarga tersebut terjadi di mal Pakuwon pada Sabtu (5/7/2023) malam.

"Kemarin Sabtu malam (kejadiannya), sekitar pukul 22.00 WIB," kata Sutandi ketika dihubungi melalui pesan, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Anggaran Rp 120 Miliar, Pemkot Surabaya Target Perbaiki 3.500 Rumah Tak Layak Huni

Sutandi mengungkapkan, pertengkaran tersebut dipicu kereta bayi yang tersangkut di eskalator lantai B1 naik ke GA. Orang di belakangnya emosi lantaran perjalananya terhambat.

"Termonitor baby stroller saat naik, sedikit terhambat mendarat dari eskalator. Sedangkan eskalator terus jalan dan yang belakang menabrak yang depan," jelasnya.

Kemudian, kedua belah pihak akhirnya berdamai dan tidak memperpanjang permasalahan tersebut. Mereka sepakat mengakhiri pertengkaran yang disebabkan kereta bayi itu.

"Sempat terjadi adu argumen dan pemukulan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Surabaya
Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Surabaya
Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Surabaya
Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Surabaya
Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Surabaya
Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Surabaya
Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Surabaya
Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Surabaya
Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Surabaya
Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Surabaya
11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

Surabaya
Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com