Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Pencuri Pikap di Surabaya Beraksi di 5 Kota, Dijual ke Madura

Kompas.com - 06/08/2023, 21:14 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Khairina

Tim Redaksi


SURABAYA, KOMPAS.com - Komplotan pelaku pencurian mobil pikap di Surabaya yang ditangkap polisi, pada Rabu (19/7/2023), sudah beraksi di 5 kota. Mereka menjual barang curiannya ke Sampang, Madura.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengatakan, kedua tersangka pencurian pikap tersebut berinisial SM (32), warga Jalan Kalimas Baru dan AF (34), asal Jalan Gadel.

Keduanya ditangkap usai mencuri mobil pikap bersama satu pelaku lain yang masih dalam pengejaran di Jalan Tubanan Lama. Ketika itu, mereka menggondol kendaraan bernomor polisi S 8857 AE.
Baca juga: Diduga Terlibat Penganiayaan Pencuri hingga Tewas, 7 Polisi dan 2 Prajurit TNI di Kendal Diperiksa

Mirzal mengungkapkan, kedua pelaku mengaku sebelumnya sudah mencuri mobil pikap di lima kota berbeda. Mereka menentukan target curian berdasarkan pantauan di lokasi.

“Gresik, Sidoarjo, Nganjuk, Lamongan, Surabaya. Random (lokasinya) milihnya," kata Mirzal, ketika dihubungi melalui pesan, Minggu (6/8/2023).

Dalam setiap aksinya, pelaku langsung membawa mobil curiannya ke Sampang, Madura. Mereka menjual kepada salah satu penadah yang sudah lama menjadi langganan.

"Pelaku SM mengendarai pikap tersebut menuju Sampang, dan dijual dengan harga Rp 26 juta. Sedangkan AF kembali ke kosnya," jelasnya.

Baca juga: Komplotan Pencuri Pecah Kaca Asal Palembang Beraksi di Kalbar, Buntuti Korban yang Ambil Uang Tunai

Mirzal mengungkapkan, ketika melakukan aksinya, komplotan tersebut sengaja menyasar mobil pikap. Para pelaku beralasan kendaraan itu dicari banyak pembeli, sebab digunakan untuk usaha.

"Mereka ini spesialis mobil pikap, dari pengakuan mereka karena lebih mudah dijual. Kalau (pikap) seperti ini kan dipakai usaha," ujar dia.

Lebih lanjut, polisi saat ini masih mengejar satu pelaku lagi yang masih belum tertangkap. Pria bernama Ma'ud tersebut bertindak sebagai pemantau situasi saat rekannya mencuri.

"Kami juga masih menyelidiki apakah komplotan ini terlibat dengan jaringan luar kota," ucapnya.


Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap dua pelaku pencurian spesialis mobil pikap di Jalan Tubanan Lama, Tandes, Surabaya. Petugas saat ini masih mengejar satu orang lainya yang melarikan diri.

Mirzal mengungkapkan, pencurian itu berawal ketika kedua tersangka bersama satu temannya berkomplot untuk melakukan pencurian. Mereka melihat sebuah pikap di depan rumah Jalan Tubanan Lama.

"Komplotan pada saat melakukan aksi pencurian tersebut sengaja mencari sasaran roda empat," kata Mirzal ketika dihubungi melalui pesan, Rabu (2/8/2023).

Kemudian, tersangka SM dan AR masuk ke rumah korban untuk mencari kunci kontak pikap tersebut. Sedangkan satu orang temannya bertindak sebagai pemantau situasi di sekitar lokasi.

"Pelaku SM bagian mencongkel jendela rumah korban kemudian mengambil kunci yang diletakkan di atas meja," jelasnya.

Kedua pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan diancam hukuman tujuh tahun penjara.

"Selain mengamankan kedua pelaku, juga menyita barang bukti, satu sepeda motor Honda Vario, satu pikap, dan rekaman CCTV saat kejadian," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com