Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Potongan Tubuh Perempuan Dalam 2 Karung di Jombang

Kompas.com, 6 Agustus 2023, 15:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pencari ikan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur temukan dua karung berisi potongan tubuh manusia di sungai di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno pada Jumat (4/8/2023) malam.

Saat dicek, di dalam dua karung tersebut terdapat tangan, tubuh dan kaki manusia. Warga pun langsung melapor ke polisi.

Tak lama petugas dan relawan mengevakuasi potongan tubuh manusia ke RSUD Jombang.

Polisi memastikan potongan tubuh manusia tersebut merupakan korban mutilasi karena organ tubuhnya ditemukan terpisah.

Sementara bagian kepala korban belum ditemukan. Berdasarkan pemeriksaan awal, potongan tubuh manusia tersebut diduga sudah meninggal selama 2 minggu.

Baca juga: Ciri-ciri Wanita Korban Mutilasi yang Potongan Tubuhnya Ditemukan di Sungai Jombang

Kapolsek Mojowarno AKP Pranan Edi mengungkapkan saat ditemukan, kondisi potongan tubuh telah membusuk. Sementara bekas pakaian yang melekat sulit dikenali.

“Sangat sulit untuk dikenali, karena kondisinya sudah membusuk. Kelamin dan bekas pakaian tidak bisa dideteksi karena sudah hancur,” ujar Pranan.

Hal senada juga dijelaskan oleh Kasat Reskrim Polres Jombang Aldo Febrianto. Ia mengatakan kondisi potongan tubuh manusia tersebut sudah membusuk, bahkan sebagian besar organ tubuh sudah hancur.

Hancurnya potongan tubuh yang ditemukan, membuat polisi kesulitan melakukan identifikasi untuk mengungkap jenis kelamin, perkiraan usia, maupun ciri-ciri identik yang dimilik.

“Kondisinya bisa dikategorikan sudah hancur. Jadi daging itu sudah rusak semua, mungkin karena air, terkena sinar matahari, atau karena yang lainnya,” ujar Aldo.

“Kondisi tersebut yang membuat kita agak susah mengidentifikasi identitas atau ciri-ciri dari korban tersebut. Itu susah sekali kita temukan, karena kondisi tubuh dari mr X ini sudah hancur,” lanjut dia.

Baca juga: Kronologi Temuan Potongan Tubuh Dalam 2 Karung di Jombang, Berawal dari Warga yang Cari Ikan di Sungai

Korban adalah perempuan

Berdasarkan hasil otopsi, sosok perempuan yang diduga korban pembunuhan dan mutilasi tersebut diperkirakan berusia antara 25 tahun hingga 50 tahun.

"Berdasarkan hasil otopsi, jenis kelaminnya perempuan dengan usia antara 25 sampai 50 tahun," kata AKP Aldo Febrianto, pada Minggu (6/8/2023).

Otopsi terhadap potongan tubuh tanpa kepala itu dilakukan di RSUD Jombang dan melibatkan tim dari Kedokteran Kepolisian (Dokpol) RS Bhayangkara Kediri, Sabtu (5/8/2023).

Ia mengatakan hasil otopsi menunjukkan ciri-ciri lain yakni tinggi badan korban antara 145 hingga 158 sentimeter, berkulit sawo matang dan rambut hitam halu sepanjang 33 sentimeter.

Baca juga: Selidiki Temuan Potongan Tubuh di 2 Karung, Polisi Jombang Tunggu Hasil Otopsi

Ciri-ciri lainnya, kaki jempol kanan pecah-pecah, telapak kaki pecah-pecah, perawakan kecil tidak gemuk.

"Jadi, untuk masyarakat di manapun berada, bila merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut, bisa melapor ke kami. Bisa ke Satreskrim Polres Jombang atau ke Polsek Mojowarno," ujar Aldo.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Moh. Syafií | Editor : Robertus Belarminus, Gloria Setyvani Putri, Farid Assifa)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau