Salin Artikel

Misteri Potongan Tubuh Perempuan Dalam 2 Karung di Jombang

Saat dicek, di dalam dua karung tersebut terdapat tangan, tubuh dan kaki manusia. Warga pun langsung melapor ke polisi.

Tak lama petugas dan relawan mengevakuasi potongan tubuh manusia ke RSUD Jombang.

Polisi memastikan potongan tubuh manusia tersebut merupakan korban mutilasi karena organ tubuhnya ditemukan terpisah.

Sementara bagian kepala korban belum ditemukan. Berdasarkan pemeriksaan awal, potongan tubuh manusia tersebut diduga sudah meninggal selama 2 minggu.

Kapolsek Mojowarno AKP Pranan Edi mengungkapkan saat ditemukan, kondisi potongan tubuh telah membusuk. Sementara bekas pakaian yang melekat sulit dikenali.

“Sangat sulit untuk dikenali, karena kondisinya sudah membusuk. Kelamin dan bekas pakaian tidak bisa dideteksi karena sudah hancur,” ujar Pranan.

Hal senada juga dijelaskan oleh Kasat Reskrim Polres Jombang Aldo Febrianto. Ia mengatakan kondisi potongan tubuh manusia tersebut sudah membusuk, bahkan sebagian besar organ tubuh sudah hancur.

Hancurnya potongan tubuh yang ditemukan, membuat polisi kesulitan melakukan identifikasi untuk mengungkap jenis kelamin, perkiraan usia, maupun ciri-ciri identik yang dimilik.

“Kondisinya bisa dikategorikan sudah hancur. Jadi daging itu sudah rusak semua, mungkin karena air, terkena sinar matahari, atau karena yang lainnya,” ujar Aldo.

“Kondisi tersebut yang membuat kita agak susah mengidentifikasi identitas atau ciri-ciri dari korban tersebut. Itu susah sekali kita temukan, karena kondisi tubuh dari mr X ini sudah hancur,” lanjut dia.

Korban adalah perempuan

Berdasarkan hasil otopsi, sosok perempuan yang diduga korban pembunuhan dan mutilasi tersebut diperkirakan berusia antara 25 tahun hingga 50 tahun.

"Berdasarkan hasil otopsi, jenis kelaminnya perempuan dengan usia antara 25 sampai 50 tahun," kata AKP Aldo Febrianto, pada Minggu (6/8/2023).

Otopsi terhadap potongan tubuh tanpa kepala itu dilakukan di RSUD Jombang dan melibatkan tim dari Kedokteran Kepolisian (Dokpol) RS Bhayangkara Kediri, Sabtu (5/8/2023).

Ia mengatakan hasil otopsi menunjukkan ciri-ciri lain yakni tinggi badan korban antara 145 hingga 158 sentimeter, berkulit sawo matang dan rambut hitam halu sepanjang 33 sentimeter.

Ciri-ciri lainnya, kaki jempol kanan pecah-pecah, telapak kaki pecah-pecah, perawakan kecil tidak gemuk.

"Jadi, untuk masyarakat di manapun berada, bila merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut, bisa melapor ke kami. Bisa ke Satreskrim Polres Jombang atau ke Polsek Mojowarno," ujar Aldo.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Moh. Syafií | Editor : Robertus Belarminus, Gloria Setyvani Putri, Farid Assifa)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/06/154500378/misteri-potongan-tubuh-perempuan-dalam-2-karung-di-jombang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com