Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanyekan Penurunan Angka Stunting, Khofifah Ajak Ratusan Anak Makan Telur dan Minum Susu

Kompas.com - 29/07/2023, 15:38 WIB
Nugraha Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BATU, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak ratusan anak makan telur dan minum susu bersama sebagai kampanye mengurangi angka stunting.

Khofifah mengatakan, asupan gizi dalam bentuk protein dibutuhkan dalam upaya menurunkan stunting.

"Tadi ada makan telur bersama karena kita berharap bahwa protein ini akan menjadi bagian yang bisa memberikan asupan gizi kepada anak-anak kita, seiring dengan upaya menurunkan stunting di Jawa Timur," ujar Khofifah usai peringatan Hari Anak Nasional di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (29/7/2023).

Baca juga: Kejar Prevalensi Stunting 14 Persen di Jatim, 1 Juta Butir Telur Dibagikan ke Keluarga Rentan

Khofifah juga mengajak berbagai pihak untuk berdiskusi dalam upaya menurunkan angka stunting.

Data yang ada menunjukkan untuk angka prosentase jauh antara Status Survei Gizi Indonesia (SSGI) dalam koridor Kemenkes dan aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).

"Kalau Jawa Timur SSGI-nya 19,2 persen, nasional 21,6 persen, tapi e-PPGBM kita 7,3 persen, ini angka stunting," katanya.

Baca juga: Dinkes Tasikmalaya Temukan Akun Medsos Jual Bantuan Susu Stunting

Data tersebut juga telah disampaikan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Khofifah bersama Tim Satu Data Jatim berharap adanya data rill yang sesuai.

"Dengan Tim Satu Data Jatim saya juga menyampaikan ayolah dicari titik kompromi supaya masing-masing kepala daerah itu secara maksimal bisa memberikan intervensi sesuai dengan data rill yang ada," katanya.

"Itu yang terus kami coba mendapatkan rekomendasi supaya ada sinkronisasi data sehingga intervensi stunting itu lebih presisi," tambahnya.

Lebih lanjut, tema kegiatan tersebut yakni Anak Terlindungi, Indonesia Maju. Para peserta merupakan pelajar PAUD, TK, SD se-Kota Batu. Selain itu, sebanyak 536 anak menari kesenian tradisional secara bersama.

Gubernur menyampaikan, bahwa puncak peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli lalu. Namun, di Jawa Timur untuk kegiatan tersebut baru dilakukan hari ini karena terlebih dahulu mengumpulkan anak-anak se-Jawa Timur.

"Puncak Hari Anak Nasional sesungguhnya 23 Juli tetapi kita menyelenggarakannya hari ini karena memang yang diundang seluruh di Jawa Timur, ada yang hadir langsung dan ada yang hadir secara virtual," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com