SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Toni Harmanto meminta perguruan silat di Jawa Timur membongkar secara mandiri patung atau tugu simbol perguruan yang tersebar di banyak lokasi di Jatim.
Keberadaan tugu tersebut dinilai sebagai salah satu sumber konflik antar-perguruan silat yang kerap memicu pertengkaran fisik hingga menyebabkan korban jiwa.
"Tidak sedikit korban jiwa, luka berat, luka ringan maupun materi, saat ada adu fisik antar-anggota perguruan silat," kata Toni kepada wartawan usai gelar pasukan Operasi Aman Suro di Mapolda Jatim, Selasa (18/7/2023).
Baca juga: Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi
Pihaknya sudah bersepakat mengeluarkan imbauan agar ada penertiban terhadap tugu yang menjadi simbol kekuasaan pergruruan silat tertentu di Jatim.
"Kami sudah keluarkan imbauan sebulan lalu, dari sekitar 4.000 tugu di Jatim, masih puluhan yang sudah dibongkar secara mandiri sukarela," ujar Toni.
Baca juga: Serang Perguruan Silat Lain di Sidoarjo, 4 Pesilat Ditangkap
Dia mengingatkan kepada seluruh perguruan pencak silat di Jatim untuk tetap menjaga komitmen yang telah dibangun dalam menjaga keamanan dan keteriban, khususnya saat momentum malam 1 Suro.
"Kita akan tegas kepada mereka yang membuat keributan, yang membuat keonaran, baik di jalan, di lingkungan masyarakat atau di mana pun. Tolong kegiatan Suro ini bisa berjalan dengan aman sampai selesai," tegasnya.
Polda Jawa Timur menggelar operasi aman Suro pada peringatan tahun baru Hijriah atau malam 1 Suro. Sebanyak 1.300 aparat keamanan gabungan diterjunkan dalam operasi yang dipusatkan di Kabupaten Madiun.
Dalam operasi tersebut, Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto menyebut polisi mengantisipasi terjadinya keributan antarperguruan pencak silat yang kerap terjadi saat momentum malam 1 Suro.
Operasi aman suro digelar sejak Selasa (18/7/2023) malam hingga usai acara sah-sahan pada Kamis (20/7/2023).
"Kami akan tindak tegas siapa saja yang membuat onar dan keributan. Baik di jalanan atau di mana pun. Kita turunkan anggota kita berseragam dinas dengan TNI. Kita dirikan pos di tempat berpotensi rawan," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.