Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi

Kompas.com - 05/06/2023, 21:19 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - RS (18) seorang anggota salah satu perguruan silat di Banyuwangi, Jawa Timur meninggal dunia usai mengikuti latihan.

Warga asal Kelurahan/ Kecamatan Giri, itu meninggal dunia setelah mengikuti ujian kenaikan tingkat (UKT) di Jalan Lingkar, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

Keluarga korban, Desita (40) menceritakan, kejadian berawal pada Sabtu (3/6/2023) sore. Saat itu korban berpamitan untuk mengikuti UKT.

Keesokan harinya atau tepatnya pada Minggu (4/6/2023) sekitar pukul 04.30 WIB, rekan-rekan pesilat korban mendatangi rumah keluarganya. Mereka mengabari RS dilarikan ke klinik. 

Baca juga: Kronologi Remaja Tewas Saat Latihan Silat di Klaten, Dipukul dan Ditendang Pelatih hingga Terjatuh

Mendapat laporan itu, pihak keluarga merasa syok. Apalagi RS berangkat dengan kondisi sehat, lalu dikabari sudah berada di rumah sakit.

"Terus dikabari, kalau RS dibawa ke klinik. Kemudian dirujuk ke RSUD Blambangan karena kondisinya tidak sadarkan diri," kata Desi, Senin (5/6/2023).

Menurut Desi, korban sempat dirawat intensif di rumah sakit. Namun karena kondisinya terus menurun, akhirnya korban meninggal dunia.

"Meninggal pada Senin (5/6/2023) hari ini," ucapnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Peran Z, Tersangka Sebabkan Remaja Klaten Meninggal saat Latihan Silat

Pasca kejadian, pihak keluarga akhirnya menanyakan kepada pelatih perguruan silat, perihal kegiatan RS selama latihan hingga kemudian dibawa ke rumah sakit.

Namun, menurut keluarga, jawaban yang pihak perguruan tak konsisten, tak jelas, dan berbelit-belit.


"Pihak perguruan silat bilang korban terpeleset. Ada yang bilang katanya jatuh saat main bola. Padahal bukan itu kan," ujar Desi kepada awak media.

Tak puas dengan jawaban itu karena dinilai janggal, keluarga akhirnya menempuh jalur hukum. Mereka kemudian melapor ke polisi.

"Kita butuh kronologinya. Iya kami sudah lapor ke polisi," ucap Desi.

Kapolsek Kalipuro, AKP Hadi Waluyo membenarkan kabar tersebut. Namun pihaknya belum tahu penyebab pasti kematian korban.

Baca juga: Usia 14 Tahun, Pelatih Silat di Klaten yang Tendang Siswa SMP hingga Tewas Tak Ditahan

Waluyo saat ini masih menunggu hasil diagnosa pemeriksaan rumah sakit. Sambil menunggu, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami masih cek TKP, setelahnya akan mencari saksi-saksi," kata Waluyo.

Namun polisi memastikan, korban sebelumnya memang mengikuti latihan uji kenaikan tingkat di salah satu perguruan silat.

"Penyebab kematiannya apa, kami masih belum tahu," kata Waluyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com