Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jatim Digugat Rp 10 Miliar oleh Warga Kediri Terdampak Pengembangan RS Daha Husada

Kompas.com - 12/07/2023, 19:44 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Belasan kepala keluarga korban penggusuran perluasan RS Daha Husada di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, menggugat pemerintah sebesar sekitar Rp 10 miliar sebagai bentuk ganti rugi bangunan.

Gugatan yang sedang bergulir di Pengadilan Negeri Kota Kediri itu ditujukan kepada pemerintah pusat dengan Gubernur Jawa Timur sebagai tergugat satu.

Dinas Kesehatan Pemprov Jatim dan Rumah Sakit Daha Husada Kediri sebagai tergugat dua.

Melansir laman Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Kediri, gugatan didaftarkan akhir Mei 2023 dengan nomor perkara 40/Pdt.G/2023/PN Kdr.

Adapun sidang pembacaan gugatan berlangsung di PN Kediri, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Kasus Mayat Dalam Karung di Kediri, Keluarga Ungkap Gelagat Mencurigakan Ayah Korban

Kuasa hukum warga Agustinus Jehandu mengatakan, gugatan itu ditujukan untuk kerugian bangunan dan bukan soal tanah. Total ada 17 rumah dengan kondisi yang bervariasi dan kini rumah-rumah itu tidak bisa ditinggali warga lagi.

"Warga meminta ganti rugi bangunan. Kalau ditotal Rp 10.250.000.000," ujar Jehandu melalui sambungan telepon, Rabu (12/7/2023).

Jehandu menambahkan, gugatan hukum itu merupakan jalan panjang upaya warga untuk mengetuk hati nurani pemerintah. Dengan harapan nantinya ada ganti rugi atas bangunan yang telah digusur itu.

"Itu nilai kerugian awalnya juga tidak masuk tuntutan. Dari beberapa kali mediasi akhirnya hakim meminta adanya nilai kerugian," kata Jehandu.

Baca juga: Misteri Kematian Perempuan dalam Karung di Kediri, Kecurigaan ke Ayah Korban hingga Dugaan Pemerkosaan

Pengakuan warga

Perwakilan warga yang juga merupakan salah satu penggugat mengatakan, setelah kehilangan rumah akibat penggusuran oleh ratusan personel dari berbagai elemen yang terjadi pada 5 Juni 2023, tempat tinggal warga menjadi tak menentu.

Apalagi hingga saat ini, menurutnya tidak ada uang kompensasi sepeser pun dari pemerintah.

"(Warga) Nasibnya enggak jelas. Tinggalnya ya ngontrak," ujar Putut pada Kompas.com, Rabu.

Warga berharap para pengambil kebijakan bisa terbuka hatinya dan terpanggil kemanusiaannya untuk memberikan ganti rugi.

Baca juga: Fakta di Balik Penemuan Mayat Perempuan Dalam Karung di Kediri, Ayah Korban Menghilang


Awal mula penggusuran

Menurut versi warga, penggusuran bermula saat Rumah Sakit Daha Husada yang dulunya bernama RS Kusta milik Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Timur hendak mengembangkan kawasannya.

Rumah sakit yang terletak di Jalan Veteran Kota Kediri itu akhirnya menggunakan tanah milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemprov Jatim yang ada di belakang lokasi rumah sakit.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com