SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap kronologi kasus penikaman hingga meninggal dunia terhadap Muhammad Faisal (25), seorang muazin masjid di kawasan Jalan Kunti Gang 2, Sidotopo, Semampir, Surabaya, pada Kamis (29/6/2023) pagi.
Kapolsek Semampir Kompol Nur Suhud mengatakan, penikaman itu berawal ketika pelaku, SA (35), bertengkar dengan ibunya, yakni Kiptiyah, di dalam rumah sekitar pukul 4.49 WIB.
"Saksi (Kiptiyah) kemudian cekcok dengan pelaku, intinya SA meminta uang kepada saksi," kata Nur Suhud ketika dikonfirmasi, Jumat (30/6/2023).
Baca juga: Muazin di Surabaya Ditikam Kakak dan Meninggal Jelang Perayaan Idul Adha
Kemudian, korban secara tidak sengaja melintas dan melihat pertengkaran tersebut. Korban pun langsung membentak pelaku yang merupakan kakaknya sendiri.
Korban marah karena sang kakak telah membentak ibunya ketika meminta uang. Akan tetapi, pelaku yang sudah emosi kembali membentaknya hingga terjadi pertengkaran antara keduanya.
"Saksi Siti Khoiriyah bersama dengan saksi Harianto yang saat itu selesai shalat subuh langsung melerai keduanya," ujar dia.
Baca juga: Ayah, 2 Anak, dan 2 Menantu Jadi Sindikat Narkoba di Surabaya
Bukanya mereda, pelaku malah semakin emosi dan secara tiba-tiba mengambil pisau. Dia kemudian menusukan senjata tajam tersebut ke bagian perut serta pinggang adiknya.
"Harianto yang hendak melerai juga terkena pisau dari pelaku yang nengakibatkan luka di perutnya," jelasnya.
Siti yang melihat penusukan tersebut langsung berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Pelaku akhirnya melarikan diri setelah mengetahui ada beberapa tetangga mendatangi lokasi.
"Atas kejadian tersebut korban Faisal dan Harianto dibawa ke RSUD dr. Soewandhie guna penanganan medis. Untuk korban Faisal meninggal dunia," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.