Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Madura Melakukan Toron Tiap Jelang Idul Adha?

Kompas.com - 27/06/2023, 17:33 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Bagi masyarakat Suku Madura yang tinggal di perantauan, tradisi mudik tidak hanya melekat dengan momen Hari Raya Idul Fitri, namun juga dilakukan jelang Hari Raya Idul Adha.

Sesuai tradisi, maka tiap jelang Hari Raya Idul Adha mereka akan pulang ke kampung halaman mereka di Pulau Madura, yang biasa dikenal dengan tradisi Toron.

Baca juga: Manten Sapi, Tradisi Unik Masyarakat Pasuruan Jelang Idul Adha

Dilansir dari laman Kompas.com, Tradisi Toron adalah kegiatan mudik atau pulang kampung yang dilakukan orang dari Suku Madura yang merantau di luar Pulau Madura.

Sebutan Toron berasal dari bahasa Madura yaitu toronan yang berarti keturunan.

Baca juga: Trunojoyo, Pangeran dari Pulau Garam yang Memberontak Melawan Mataram

Sehingga tradisi ini dimaksudkan untuk merawat keturunan, atau menjaga silaturahmi antar anggota keluarga.

Meski tradisi Toron bisa dilakukan sembarang waktu, namun biasanya orang dari Suku Madura melakukan tradisi ini menjelang Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi.

Baca juga: Mengapa Madura Dijuluki Pulau Garam?

Tradisi Toron ini merupakan sebuah keharusan bagi orang dari Suku Madura yang tinggal di perantauan.

Hal ini dilakukan apabila mereka telah memiliki bekal yang cukup, serta memiliki kondisi tubuh yang masih sehat.

Selain dilakukan untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga, tradisi ini juga kerap dimanfaatkan untuk melakukan nyekar atau nyalase dengan berkunjung ke kuburan untuk mendoakan para pendahulu.

Tradisi Toron menjadi istimewa karena menunjukkan sifat orang dari Suku Madura yang mempunyai ikatan kuat dengan kampung halaman tempat mereka dilahirkan.

Dilansir dari laman infopublik.id, Sosiolog dari Universitas Airlangga, Surabaya, Bagong Suyanto mengungkapkan bahwa tradisi Toron dimaknai perantau Madura sebagai cara mereka nyambung ‘bheleh’ atau kegiatan untuk menyambung kekeluargaan setelah kembali dari perantauan.

Toron kemudian dipandang sebagai sebuah tuntutan sosial bagi para perantau asal Madura agar tidak lupa kampung halaman.

Toron yang dilakukan ketika Idul Adha juga dimaknai sebagai waktu untuk bersedekah yang secara kultural mendorong masyarakat Madura merasa harus pulang.

“Momentum Idul Adha juga dimaknai orang Madura agar tidak lupa pada asal usulnya. Merefleksikan kekerabatan dan kohesi sosial masyarakat Madura,” jelasnya.

Saat silaturahmi atau ‘nyambung bheleh’ biasanya para perantau akan membawa terateran atau oleh-oleh yang ditujukan untuk tetangga, keluarga, dan ulama.

Tradisi toron ini tak bisa dilepaskan dari ‘onggha’ yang bermakna migrasi atau merantau.

Orang Madura memang kerap merantau dengan tujuan menaikkan taraf perekonomian keluarga dengan mencari pekerjaan di luar Pulau Madura.

Tekad kuat untuk memperbaiki kondisi ekonomi itu sekaligus menjadi motivasi ketika tengah bekerja di perantauan.

Adanya perbaikan kondisi perekonomian itu biasanya diekspresikan melalui cara mereka berpakaian, serta dari kendaraan yang digunakan.

Sehingga ketika kondisi perekonomiannya sudah membaik mereka akan merasa memiliki kewajiban untuk tidak melupakan tanah leluhurnya.

Hal ini yang menjadikan tradisi Toron masih dilakukan masyarakat Suku Madura dari waktu ke waktu.

Sumber:
infopublik.idtribunnewswiki.comsurabaya.kompas.comregional.kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com