Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

31 Jemaah Asal Jatim Meninggal Saat Melaksanakan Ibadah Haji, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 26/06/2023, 16:28 WIB
Ghinan Salman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 31 jemaah haji asal Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia per hari ini, Senin (26/6/2023).

Dari jumlah tersebut, sebanyak sembilan orang meninggal di Madinah, 21 orang meninggal di Mekkah, dan satu orang meninggal di Jeddah.

"Berdasarkan laporan yang kami terima per hari ini, Senin (26/6/2023), ada 31 jemaah asal Jawa Timur yang dinyatakan meninggal dunia di Arab Saudi, baik di Mekkah, Madinah, dan Jeddah," kata Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram di Surabaya, Senin.

Baca juga: 3 Calon Haji Asal Jatim Dideportasi, Kemenag Ungkap Penyebabnya

Ia menjelaskan, penyebab jemaah yang meninggal saat melaksanakan ibadah haji tersebut bermacam-macam, di antaranya sesak napas atau gagal napas, gangguan pencernaan, stroke, dan serangan jantung.

"Dari beberapa penyakit yang menjadi penyebab jemaah meninggal dunia, yang paling banyak itu karena serangan jantung," ujar Husnul.

Baca juga: Istri Berangkat Haji, Suami di Kolaka Kepergok Selingkuh, Digerebek Berduaan di Kamar Wisma

Adapun secara usia, rata-rata jemaah yang meninggal tersebut berusia 41 tahun hingga di atas 75 tahun.

Rinciannya, usia 40-50 tahun terdapat empat orang, usia 51-60 tahun ada tujuh orang, usia 61-75 tahun ada 13 orang, dan usia di atas 75 tahun ada tujuh orang.

"Jadi yang paling banyak ada di usia antara 61 tahun sampai 75 tahun, yang berjumlah 13 orang," ungkap Husnul.

Ia memastikan, sebelum berangkat ke Tanah Suci, para jemaah haji yang meninggal tersebut sudah dicek secara berkala kondisi kesehatannya dan dinyatakan layak terbang atau berangkat menjalankan ritual ibadah haji oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya.

Menurut Husnul, salah satu faktor penyebab 31 jemaah tersebut meninggal diduga karena kelelahan. Sebab, waktu tempuh perjalanan dinilai cukup panjang, yakni sekitar 10 jam.

"Ini mungkin juga menjadi salah faktor. Sehingga dimungkinkan jemaah haji kelelahan, berpengaruh terhadap kondisi kesehatan kemudian menyerang jantung dan sebagainya," kata dia.

Tak dibawa pulang

Ia menambahkan, bagi jemaah haji yang wafat dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia, tidak dipulangkan ke negara asal. Jemaah yang meninggal dishalatkan dan dimakamkan di Tanah Suci.

"Jadi sembilan orang yang meninggal dunia di Madinah, shalat jenazahnya dilakukan di Masjid Nabawi, 21 orang yang meninggal di Mekkah dishalatkan di Masjidil Haram, kemudian satu orang yang meninggal di Jeddah dishalatkan Masjid Al Ruwaid, Jeddah," ujar Husnul.

Semua biaya administrasi hingga proses pemakaman para jemaah haji tersebut sudah ditanggung oleh pemerintah setempat melalui panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) yang ada di Arab Saudi.

"Jadi segala urusan mulai dari cara mengidentifikasi jenazah sampai memandikan, administrasi dan pemakaman, semua ditanggung PPIH Arab Saudi," ucap dia.

Baca juga: 5 Jemaah Haji Asal Lombok, Surabaya, dan Banjarmasin Dideportasi dari Arab Saudi

Patuhi aturan

Ia berharap, ke depan tidak ada lagi jemaah asal Indonesia yang meninggal saat melaksanakan ibadah haji. Husnul juga memastikan petugas selalu siap siaga dengan menyediakan klinik dan rumah sakit untuk para jemaah haji yang memiliki masalah dengan kesehatannya.

"Pemerintah juga menyediakan klinik dan rumah sakit serta petugas dan dokter-dokter profesional dari Indonesia. Sehingga masalah kesehatan jemaah bisa tertangani dengan baik," kata dia.

Ia juga mengimbau kepada seluruh jemaah haji yang saat uni tengah bersiap-siap menuju Arafah, Musdalifah dan Mina, untuk selalu mematuhi aturan, baik yang diatur oleh PPIH maupun yang diatur oleh Kerajaan Saudi Arabia.

"Para jemaah haji harus selalu menjaga kesehatannya, sering minum air putih agar terhindar dari dehidrasi dan kelelahan. Semoga semua aktivitas ibadah haji yang dilakukan berjalan dengan lancar," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

Surabaya
Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Surabaya
Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Surabaya
Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Surabaya
Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Surabaya
Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com