Salin Artikel

31 Jemaah Asal Jatim Meninggal Saat Melaksanakan Ibadah Haji, Ini Penyebabnya

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 31 jemaah haji asal Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia per hari ini, Senin (26/6/2023).

Dari jumlah tersebut, sebanyak sembilan orang meninggal di Madinah, 21 orang meninggal di Mekkah, dan satu orang meninggal di Jeddah.

"Berdasarkan laporan yang kami terima per hari ini, Senin (26/6/2023), ada 31 jemaah asal Jawa Timur yang dinyatakan meninggal dunia di Arab Saudi, baik di Mekkah, Madinah, dan Jeddah," kata Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram di Surabaya, Senin.

Ia menjelaskan, penyebab jemaah yang meninggal saat melaksanakan ibadah haji tersebut bermacam-macam, di antaranya sesak napas atau gagal napas, gangguan pencernaan, stroke, dan serangan jantung.

"Dari beberapa penyakit yang menjadi penyebab jemaah meninggal dunia, yang paling banyak itu karena serangan jantung," ujar Husnul.

Adapun secara usia, rata-rata jemaah yang meninggal tersebut berusia 41 tahun hingga di atas 75 tahun.

Rinciannya, usia 40-50 tahun terdapat empat orang, usia 51-60 tahun ada tujuh orang, usia 61-75 tahun ada 13 orang, dan usia di atas 75 tahun ada tujuh orang.

"Jadi yang paling banyak ada di usia antara 61 tahun sampai 75 tahun, yang berjumlah 13 orang," ungkap Husnul.

Ia memastikan, sebelum berangkat ke Tanah Suci, para jemaah haji yang meninggal tersebut sudah dicek secara berkala kondisi kesehatannya dan dinyatakan layak terbang atau berangkat menjalankan ritual ibadah haji oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya.

Menurut Husnul, salah satu faktor penyebab 31 jemaah tersebut meninggal diduga karena kelelahan. Sebab, waktu tempuh perjalanan dinilai cukup panjang, yakni sekitar 10 jam.

"Ini mungkin juga menjadi salah faktor. Sehingga dimungkinkan jemaah haji kelelahan, berpengaruh terhadap kondisi kesehatan kemudian menyerang jantung dan sebagainya," kata dia.

"Jadi sembilan orang yang meninggal dunia di Madinah, shalat jenazahnya dilakukan di Masjid Nabawi, 21 orang yang meninggal di Mekkah dishalatkan di Masjidil Haram, kemudian satu orang yang meninggal di Jeddah dishalatkan Masjid Al Ruwaid, Jeddah," ujar Husnul.

Semua biaya administrasi hingga proses pemakaman para jemaah haji tersebut sudah ditanggung oleh pemerintah setempat melalui panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) yang ada di Arab Saudi.

"Jadi segala urusan mulai dari cara mengidentifikasi jenazah sampai memandikan, administrasi dan pemakaman, semua ditanggung PPIH Arab Saudi," ucap dia.

Patuhi aturan

Ia berharap, ke depan tidak ada lagi jemaah asal Indonesia yang meninggal saat melaksanakan ibadah haji. Husnul juga memastikan petugas selalu siap siaga dengan menyediakan klinik dan rumah sakit untuk para jemaah haji yang memiliki masalah dengan kesehatannya.

"Pemerintah juga menyediakan klinik dan rumah sakit serta petugas dan dokter-dokter profesional dari Indonesia. Sehingga masalah kesehatan jemaah bisa tertangani dengan baik," kata dia.

Ia juga mengimbau kepada seluruh jemaah haji yang saat uni tengah bersiap-siap menuju Arafah, Musdalifah dan Mina, untuk selalu mematuhi aturan, baik yang diatur oleh PPIH maupun yang diatur oleh Kerajaan Saudi Arabia.

"Para jemaah haji harus selalu menjaga kesehatannya, sering minum air putih agar terhindar dari dehidrasi dan kelelahan. Semoga semua aktivitas ibadah haji yang dilakukan berjalan dengan lancar," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/26/162840178/31-jemaah-asal-jatim-meninggal-saat-melaksanakan-ibadah-haji-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke