Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Pasien Anak di Malang Duga Ada Malapraktik hingga Sebabkan Kematian, RS Prasetya Husada Membantah

Kompas.com - 22/06/2023, 18:34 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang anak berusia enam tahun bernama Alvito Ghaniyu Maulidan meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Prasetya Husada, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Keluarga menuding terjadi malapraktik yang mengakibatkan Alvito meninggal dunia. Namun pihak rumah sakit membantah tudingan tersebut.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah 9 Tahun di Pontianak, Diduga Jadi Korban Malapraktik Dokter Saat Disunat

Keterangan ayah korban

Ayah korban, Imam Jazuli mengatakan kecurigaan atas dugaan malapraktik itu bermula saat dirinya merujuk anaknya ke RS Prasetya Husada akibat mengalami sakit, Selasa (13/6/2023).

Ketika itu anaknya mengalami mual-mual disertai demam.

"Saat sampai di IGD sekitar pukul 23.30 WIB, anak saya langsung mendapatkan perawatan dan diinfus. Setelah itu agak mendingan," ungkapnya.

Kecurigaan kemudian muncul, ketika beberapa waktu kemudian salah satu perawat memberikan obat suntik di kantong infus sebanyak dua kali. Namun, lima menit berselang, anaknya justru kejang dan meronta-ronta.

"Katanya obat mual. Disuntikkan dua kali," tuturnya.

Baca juga: Mediasi Dugaan Malapraktik Dokter Khitan Anak 9 Tahun Gagal, Korban Minta Rp 300 Juta

Setelah melaporkan kondisinya ke petugas rumah sakit, pihaknya menilai pihak rumah sakit cukup lambat.

"Anak saya itu sudah kritis, kejang-kejang, meronta-ronta. Tapi respons dari rumah sakit kayak santai. Saya waktu itu sudah panik," terangnya.

Perawat kemudian memberi tahu bahwa anaknya sudah meninggal dunia.

"Baru beberapa waktu kemudian datang perawat memeriksa anak saya, dan mengatakan jika detak jantungnya sudah berhenti alias meninggal pada Rabu (14/6/2023) pukul 00.30 WIB," imbuhnya.

Tanggapan pihak RS

Menanggapi hal itu, RS Prasetya Husada mengatakan bahwa penanganan pasien sudah sesuai dengan prosedur operasi standar (Standart Operational Procedure/SOP).

Direktur RS Prasetya Husada, Dr Prima Evita mengatakan pihaknya telah melakukan audit internal, dan menegaskan penanganan medis kepada pasien Avito sudah sesuai prosedur.

"Kami melakukan audit internal dan tidak ditemukan adanya pelanggaran SOP," terangnya saat konferensi pers, Kamis (22/6/2023).


Dokter Spesialis Anak RS Prasetya Husada, dr Agung Prasetyo Wibowo selaku dokter anak yang menangani Avito menceritakan saat itu pasien datang bersama keluarganya ke rumah sakit pada Selasa (13/6/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.

"Waktu itu, kondisi pasien sudah dalam keadaan kurang baik. Muntah-muntah, sulit makan dan anaknya cukup lemas, serta tangan dan kakinya dingin sekaligus denyut nadinya sudah mulai meningkat," beber Agung.

Baca juga: Diduga Cabuli Muridnya, Guru Ngaji di Kota Malang Ditangkap Polisi

Ia pun ditelepon oleh perawat untuk yang mengonsultasikan kondisi pasien tersebut. Agung memprediksi Avito mengalami infeksi pencernaan dengan dehidrasi berat.

"Proses pemasangan infus itu memang mengalami kendala hingga baru terpasang kurang lebih satu jam," tuturnya.

Saat itu, Agung merasa aneh dengan kondisi pasien. Sebab umumnya ketika mengalami dehidrasi berat, pasien tidak sadar. Namun Avito saat itu masih sadar.

"Kondisi itu memang terjadi saat pasien baru datang di rumah sakit. Ia masih bisa bicara," ujarnya.

Baca juga: Tak Ditemukan Kesalahan, Dugaan Malapraktik Operasi Usus Buntu di Palembang Berakhir Damai

Tidak lama usai pemasangan infus, pasien mengalami muntah-muntah. Tim medis langsung memberikan suntikan obat mual dan lambung.

Namun, kondisi pasien malah mengalami kejang-kejang setelah beberapa waktu diberi obat pada selang infus.

"Melihat kondisi itu, dokter IGD meminta izin ke saya untuk melakukan evaluasi ulang yang mengalami perubahan," tuturnya.

Namun, saat dilakukan evaluasi dari tim medis, pasien tiba-tiba mengalami henti jantung dan didiagnosa mengalami gangguan irama jantung.

“Sesuai SOP medis, dengan kondisi itu perlu dilakukan resusitasi dengan napas bantuan dan pijat jantung. Namun, setelah dilakukan pijat jantung nyawa korban tak tertolong,” tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com