Sementara itu, Camat Patrang, Farisa Jamal Taslim mengatakan, pihaknya menerima laporan bahwa sang ibu diduga mengalami depresi atau gangguan jiwa.
"Beberapa bulan yang lalu ibu itu sempat hilang dari rumahnya dan hendak mau bunuh diri di Kecamatan Kalisat," kata dia.
Menurut dia, sang ibu pernah hendak bunuh diri membawa anak pertamanya melompat ke sungai. Namun beruntung aksi itu berhasil digagalkan oleh warga.
Setelah itu, dia dibawa pulang ke rumah keluarganya di Kecamatan Ajung. Namun kembali lagi hendak bunuh diri mengajak anaknya melompat ke sungai.
"Beruntung berhasil digagalkan warga lagi, si ibu ini ngajak anak sulungnya untuk lompat sungai," tambah dia.
Tak hanya itu, beberapa hari sebelumnya, istrinya juga sempat menghilang dari rumah, namun pulang kembali.
Adanya dugaan depresi ini juga diungkap oleh mertua HK, yakni Saminah (65).
Menurut dia, korban memang mengalami depresi sejak lama pasca-menikah dan sudah pernah berobat.
Namun sudah enam bulan tidak periksa kembali karena dianggap sudah normal.
"Dia tidak pernah ngamuk walau depresi, lebih banyak diam," jelas dia.
Baca juga: Geger, Ibu dan Dua Anaknya di Jember Ditemukan Tewas
Kepala Dinas Sosial Jember Akhmad Helmi Luqmanang mengungkapkan, suami dan anak nomor dua korban syok dan trauma mengetahui kejadian tersebut.
Pihaknya akan melakukan rehabilitasi sosial kepada keluarga korban.
“Terutama pada anaknya, kami lakukan trauma healing,” kata dia.
Dia menjelaskan, tim dari Dinsos Jember akan memantau setiap hari perkembangan RKZ.
Selain itu, juga akan memantau terkait pendidikan anak itu dengan didampingi oleh pendamping sosial.