Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Jualan Cilok, Suami di Jember Syok Lihat Istri dan 2 Anaknya Sudah Tak Bernyawa

Kompas.com - 17/06/2023, 21:49 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Seorang suami menemukan istri dan dua anaknya dalam kondisi tak bernyawa di rumahnya di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Sabtu (17/6/2023).

Peristiwa bermula saat pria bernama Agus Riyadi (36) ini selepas pulang dari berjualan cilok di depan RSD dr Soebandi Jember.

Setibanya di rumah, saat Agus mengetuk pintu berkali-kali tidak direspons hingga akhirnya anak kedua berinisial RKZ (6) membukakan pintu.

Baca juga: Ibu dan 2 Saudaranya Ditemukan Tewas, Bocah 6 Tahun di Jember Alami Trauma

Namun ketika masuk ke dalam rumah, betapa kagetnya Agus menemukan istrinya, HK (31) sudah tewas dalam kondisi gantung diri.

Sedangkan kedua anaknya, LA (8) dan AVS (8 bulan) juga meregang nyawa di atas kasur di dalam kamar.

Melihat istri dan dua anaknya sudah meninggal dunia, Agus berteriak hingga warga berdatangan ke rumahnya.

Diketahui, korban memiliki tiga anak yakni LA anak pertama, RKZ anak kedua dan AVS anak ketiga.

Selanjutnya, ketiga jenazah korban dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Kondisi korban tewas

Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan bekas jeratan di leher dan pukulan pada dua anak yang tewas bersama ibu kandungnya tersebut.

Kapolres Jember AKBP M Nurhidayat menjelaskan pihak kepolisian sedang mendalami penyebab kematian dua anak tersebut.

“Kami menemukan bekas jeratan pada leher anak LA dan bekas pukulan benda tumpul pada AVS di bagian punggung luar,” kata dia saat konferensi pers di Mapolres Jember, Sabtu.

Selain itu, lanjut dia, polisi juga mengamankan dua tali tampar sepanjang 1,8 meter yang diduga digunakan untuk gantung diri.

Tali tampar tersebut digunakan untuk jemuran di rumah korban.

Dia menjelaskan berdasarkan keterangan dari suami korban, istrinya diduga mengalami depresi, seperti mendapatkan bisikan gaib.

Bahkan, sang suami sudah mencoba mengobati istrinya. Namun pengobatan terhenti pada Mei 2023 lalu.

Baca juga: Ibu dan 2 Anaknya Ditemukan Tewas di Jember, Camat Sebut Sang Ibu Alami Gangguan Jiwa

Pernah lompat ke sungai

Sementara itu, Camat Patrang, Farisa Jamal Taslim mengatakan, pihaknya menerima laporan bahwa sang ibu diduga mengalami depresi atau gangguan jiwa.

"Beberapa bulan yang lalu ibu itu sempat hilang dari rumahnya dan hendak mau bunuh diri di Kecamatan Kalisat," kata dia.

Menurut dia, sang ibu pernah hendak bunuh diri membawa anak pertamanya melompat ke sungai. Namun beruntung aksi itu berhasil digagalkan oleh warga.

Setelah itu, dia dibawa pulang ke rumah keluarganya di Kecamatan Ajung. Namun kembali lagi hendak bunuh diri mengajak anaknya melompat ke sungai.

"Beruntung berhasil digagalkan warga lagi, si ibu ini ngajak anak sulungnya untuk lompat sungai," tambah dia.

Tak hanya itu, beberapa hari sebelumnya, istrinya juga sempat menghilang dari rumah, namun pulang kembali.

Adanya dugaan depresi ini juga diungkap oleh mertua HK, yakni Saminah (65).

Menurut dia, korban memang mengalami depresi sejak lama pasca-menikah dan sudah pernah berobat.

Namun sudah enam bulan tidak periksa kembali karena dianggap sudah normal.

"Dia tidak pernah ngamuk walau depresi, lebih banyak diam," jelas dia.

Baca juga: Geger, Ibu dan Dua Anaknya di Jember Ditemukan Tewas

Keluarga trauma berat

Kepala Dinas Sosial Jember Akhmad Helmi Luqmanang mengungkapkan, suami dan anak nomor dua korban syok dan trauma mengetahui kejadian tersebut.

Pihaknya akan melakukan rehabilitasi sosial kepada keluarga korban.

“Terutama pada anaknya, kami lakukan trauma healing,” kata dia.

Dia menjelaskan, tim dari Dinsos Jember akan memantau setiap hari perkembangan RKZ.

Selain itu, juga akan memantau terkait pendidikan anak itu dengan didampingi oleh pendamping sosial.

“Mulai besok sudah mulai melakukan pendampingan, kami menunggu kenal dulu karena psikisnya masih terguncang,” terang dia.

Selain itu, pihaknya juga akan meminta bantuan pada dokter kejiwaan untuk melakukan asesmen pada keluarga korban yang masih hidup.

Perlakukan seperti apa yang harus diberikan pada anak maupun ayahnya

Camat Patrang Farisa Jamal Taslim menambahkan, pihaknya sudah meminta para pengurus RT RW hingga kepala dusun untuk turut memantau keluarga korban. Sebab, mereka sedang trauma berat dengan kejadian itu.

“Akan kami pantau ke depan, kami juga perintahkan pada RT RW dan kampung untuk memantau,” tambah dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor Ardi Priyatno Utomo, Pythag Kurniati, Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com