Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswa UB Malang Buat Aplikasi Layanan Kesehatan Jiwa untuk Cegah Bunuh Diri

Kompas.com, 12 Juni 2023, 18:43 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak enam mahasiswa Teknik Mesin Universitas Brawijaya (UB) Malang menciptakan aplikasi layanan kesehatan jiwa, M-Care.

Aplikasi ini dibuat lantaran semua orang bisa saja mengalami gangguan kejiwaan dan kesulitan mendapatkan layanan kesehatan jiwa.

Sekaligus sebagai upaya menekan angka bunuh diri lantaran pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin.

Baca juga: 22 Gejala Gangguan Depresi Mayor, Tak Hanya Sedih

Salah satu mahasiswa, Janu Andrean mengatakan, aplikasi tersebut telah dirancang sejak Desember 2022.

"Saat ini dalam proses pengurusan hak paten," ujar dia, Senin (12/6/2023).

Selain Janu, aplikasi itu dibuat oleh rekan-rekannya yakni Clarissa Ratusima Arifi, Faris Idan Auliarahman, Kelvin lowenchris, Michael Kelvin dan Sa Bashkaran Adi Warman.

Kegiatan pembuatan aplikasi juga didukung oleh dosen pembimbing, Femiana Gapsari.

Baca juga: Ibu di Jember Bunuh Anak Kandungnya di Kamar, Diduga Depresi

Fitur

Aplikasi itu dilengkapi dengan beberapa fitur. Mulai dari, edukasi dalam bentuk video maupun artikel bagi penderita gangguan kesehatan jiwa, kemudian fitur pengecekan gangguan kesehatan jiwa.

Juga ada fitur emergency bagi penderita gangguan kesehatan jiwa parah.

Mereka bisa menghubungi hotline yang akan tersambung dengan psikiater atau psikolog. Hal itu contohnya diperuntukkan bagi penderita yang memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup.

Fitur tersebut tidak seperti aplikasi lainnya yang hanya memberikan sarana chat saja. Tetapi, melalui aplikasi itu, penderita juga bisa melakukan video call dengan psikolog atau psikiater.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Depresi Melankolis, Ada Obat dan Pola Hidup Sehat

"Komunikasi dengan psikiater atau psikolog ini melalui chat atau video call mas, secara face to face bisa. Juga memudahkan psikolog atau psikiater membaca mimik wajah orang yang mengalami gangguan mental tersebut," kata Janu.

Cerita pembuatan aplikasi itu berawal dari pengalaman salah satu anggota tersebut yang pernah mengalami gangguan kesehatan jiwa. Yang bersangkutan kesulitan mendapatkan penanganan jiwa di Malang.

"Kemudian, kami melakukan riset, ditemukan hasil bahwa orang Indonesia itu mengganggap kesehatan itu hanya secara fisik saja, padahal bisa saja secara fisik baik-baik saja, tetapi tidak untuk kondisi mentalnya," katanya.


Raih penghargaan

Berbagai penghargaan pernah diraih oleh para mahasiswa atas dedikasinya membuat aplikasi M-Care.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau