Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Menabung Antarkan Lilik, Penjahit Asal Nganjuk, Naik Haji

Kompas.com, 30 Mei 2023, 15:40 WIB
Usman Hadi ,
Andi Hartik

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Berkat keuletan, tekad, dan rajin menyisihkan rezeki, seorang penjahit rumahan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, bisa menunaikan ibadah haji.

Penjahit tersebut ialah Lilik Suwarni (49), warga RT 07, RW 02, Dusun Bulu, Desa Babadan, Kecamatan Pace. Ia merupakan salah satu dari 649 Calon Jemaah Haji (CHJ) asal Nganjuk yang sebentar lagi bakal berangkat ke Tanah Suci.

“Iya, saya punya usaha jahit di rumah Babadan,” ujar Lilik saat ditemui Kompas.com di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nganjuk, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Curi Pagar Makam Senilai Rp 3 Juta di Nganjuk, Pemuda Blitar Ditangkap

Lilik bercerita, dirinya mendaftar haji pada tahun 2012. Butuh waktu 11 tahun baginya untuk mendapat giliran panggilan ke Baitullah.

“11 tahun (menunggu),” tutur perempuan yang kini sudah menjanda itu.

Baca juga: Pria Asal Nganjuk Pajang Pesawat di Depan Rumahnya, Badan Pesawat Disulap Jadi Ruang Keluarga

Keluarga Lilik sendiri berpenghasilan pas-pasan. Sebelum fokus menjahit, ia sempat berjualan jamu hingga membuka warung kopi di depan rumah. Hal itu semua dilakukannya untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Kini, Lilik sudah tak lagi berjualan jamu tradisional maupun membuka warung kopi, ia fokus dengan usaha menjahitnya. Karena usahnya itu skala rumahan, penghasilannya pun pas-pasan.

Menurut Lilik, penghasilannya dari usaha menjahit tak pasti, tergantung orderan. Jika dirata-rata, maka penghasilannya hanya menyentuh angka Rp 50.000 per hari.

“Waduh (untuk penghasilan) enggak pasti itu. (Rata-rata) Rp 50.000 per hari, itu saja belum pasti,” kata dia.

Layaknya penjait rumahan lainnya, Lilik paling banyak mendapatkan orderan saat tiba musim masuk sekolah, sewaktu siswa baru membuat seragam.

Kendati penghasilannya pas-pasan, tapi ibu dua anak ini memiliki tekad yang kuat untuk berangkat ke Tanah Suci. Lilik pun harus memutar otak agar keinginannya itu terwujud.

Akhirnya, ia mencoba menyisihkan sebagian rezekinya untuk ditabung, lalu dibelikan sapi. Ternak sapi yang dijalankan Lilik ini lantas berkembang, dan bisa dijadikan modal berangkat ke Baitullah.

“Motivasinya ya karena semangat banget ingin ibadah dan ibadah, itu tok tujuane (saja tujuannya),” paparnya.

“Jadi kemarin itu nabung dikit-dikit, terus dibelikan sapi, berkembang, alhamdulillah cukup,” lanjut Lilik.

Baca juga: Warga Asal Nganjuk Pajang Pesawat di Depan Rumahnya, Diangkut dengan Truk Kontainer

Berangkatkan 649 CJH

Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kabupaten Nganjuk, Hanif Kamaloddin menambahkan, pihaknya tahun ini bakal memberangkatkan 649 CJH dari Kabupaten Nganjuk.

“Yang berangkat tahun ini itu ada 649. Untuk PHD (petugas haji daerah) ada enam, terus petugas kloter dari Nganjuk ada tujuh,” tutur Hanif.

Menurut Hanif, ratusan CJH asal Kabupaten Nganjuk itu akan diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo di Surabaya pada Senin (5/6/2023). Prosesi pelepasannya akan dilakukan di Pendopo KRT Sosrokoesoemo Pemkab Nganjuk.

“Rencananya nanti masuk Asrama (Haji Sukolilo Surabaya) untuk kloter 33 jam 11.00 WIB, untuk kloter 34 jam 19.00 WIB. Jadi pemberangkatannya sebelum itu,” paparnya.

Sejauh ini, kata Hanif, tidak ada CJH asal Nganjuk yang gagal berangkat karena sakit ataupun meninggal dunia belum lama ini.

“Sampai hari ini tidak ada, alhamdulillah sehat semua,” pungkas dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau