“Teman saya itu mengatakan, setelah lulus SMA Irfan bisa ikut di Bali United. Jadi Irfan setahun di elit pro di Bali United. Prestasi Irfan di Bali United saat itu berhasil menggondol Best Player saat bertanding di Yogyakarta,” katanya.
Berkat performanya yang melejit di Elite Pro Bali United, Irfan kemudian ditarik bermain di Bali United senior.
Baca juga: Sosok Titan Agung, Penyerang Timnas U-22 Asal Malang yang Juga Seorang Anggota Polri
Namun pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia membuat Irfan tidak bisa mengasah bakatnya bermain sepak bola di Bali United.
“Saya tidak tahu pasti setelah Covid-19 mereda itu Irfan tiba-tiba sudah bermain di Persis Solo, tidak lagi di Bali United,” ucapnya.
Marsidi bercerita, putranya kadang kala meneleponnya untuk meminta nasihat ketika hendak berhadapan dengan lawan yang dirasa berat.
Irfan, kata Marsidi, sempat meneleponnya ketika hendak bertanding dengan Vietnam.
“Sempat mengaku berat saat melawan Vietnam, tapi saya bilang lawan berat adalah Thailand,” ucapnya.
Bahkan Irfan mengaku menanyakan pada sang ayah bagaimana menjaga semangat ketika bertemu dengan lawan berat seperti Vietnam.
“Ya saya bilang main bola itu oper oper saja, nanti gol akan datang dengan sendirinya,” katanya.
Baca juga: Indonesia Vs Thailand 3-2: Irfan Jauhari Cetak Gol, Garuda Unggul di Extra Time
Keberhasilan Timnas Indonesia menggondol medali emas diharapkan akan membuka kesempatan bagi Irfan untuk bermain di level yang lebih tinggi.
Marsidi mengaku jika Irfan yang sempat dipinang salah satu klub dari Arab Saudi tersebut berkeinginan untuk merumput di klub Eropa.
“Enggak nyebut klubnya, tapi sempat cerita kalau keinginannya bisa merumput di Eropa,” kata sang ayah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.