Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Titan Agung, Penyerang Timnas U-22 Asal Malang yang Juga Seorang Anggota Polri

Kompas.com, 17 Mei 2023, 17:07 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Nanang Bagus Budi Santoso dan Dwi Astuti tersenyum bangga saat ditemui di rumahnya, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (17/5/2023).

Bagaimana tidak, putra mereka Titan Agung Bagus Fawwazi (22) merupakan salah satu skuad Timnas U-22 Indonesia yang berhasil mengalahkan tim Thailand pada ajang SEA Games 2023 di Kamboja, Selasa (16/5/2023) malam.

"Pastinya senang sekali. Bahkan sampai saat ini kami masih masih campur aduk, antara percaya, tidak percaya kalau anak saya juga berada dalam bagian sejarah kemenangan ini," ungkap Nanang, ayah dari Titan Agung di rumahnya, Rabu (17/5/2023).

Baca juga: Kegembiraan Ayah Kapten Timnas U-22 Rizky Ridho, Naik Atap Rumah dan Kibarkan Merah Putih

Pada pertandingan semalam, Nanang menyaksikan langsung perjuangan Timnas U-22 mengalahkan kesebalasan Thailand secara dramatis, dengan skor akhir 5-2.

"Kami nonton bareng dengan sanak kerabat, paman, tante, adik, dan sepupu Titan. Setelah kemenangan itu kami bersama-sama sujud syukur," terangnya.

Baca juga: Live Indonesia Vs Kamboja, Titan Agung Buka Keunggulan Garuda Muda

Nanang mengungkapkan, selain menggeluti sepak bola tingkat nasional, penyerang Bhayangkara Solo FC itu ternyata juga berprofesi sebagai anggota Polri yang berdinas di Polda Jawa Timur.

"Iya, Titan adalah anggota Polri, diterima sebagai Bintara Polri pada tahun 2022 lalu," jelasnya.

Sejak kecil, Titan memang sudah menunjukkan bakatnya sebagai atlet sepak bola.

Tak beda jauh dengan Nanang yang memang memiliki hobi sepak bola.

"Alhamdulillah, prestasi sepak bolanya melampaui saya. Hal ini tentu sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami," jelas dia.

Baca juga: Kisah Taufany, Ditempa Sang Ayah hingga Jadi Pesepakbola Andal untuk Timnas Indonesia

Ayah Titan Agung, Nanang Bagus Budi menunjukkan foto Titan Agung mengenakan seragam Polri.KOMPAS.COM/Imron Hakiki Ayah Titan Agung, Nanang Bagus Budi menunjukkan foto Titan Agung mengenakan seragam Polri.

Bakat sepak bola Titan sudah terasah sejak ia duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD) saat ia mengikuti pendidikan Sekolah Sepak Bola (SSB) AMS Yon Zipur 5/Arati Bhaya Wighina, pada sekitar 2009-2010 lalu.

"Lalu berpindah-pindah ke SSB lain, untuk mengasah bakat sepak bolanya," ujarnya.

Sampai pada 2017 lalu, pemuda berusia 22 tahun itu dikontrak oleh Persema Malang U17, dan berhasil mengantarkannya juara 3 dalam ajang Piala Suratin U17.

Baca juga: Kegembiraan Ayah Kapten Timnas U-22 Rizky Ridho, Naik Atap Rumah dan Kibarkan Merah Putih

"Setelah itu, klub yang menyabet juara 1 saat itu, Persid Jember mengkontrak Titan pada ajang nasional," terangnya.

Pada saat Titan duduk di bangku kelas XII SMA, ia kembali ke Malang untuk memperkuat kesebelasan Arema U18. Titan kemudian direkrut oleh Arema di musim 2019.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau