Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Prosesi Manten Tebu, Pabrik Gula RMI Targetkan 1,25 Juta Ton Tebu pada Musim Giling 2023

Kompas.com - 15/05/2023, 16:32 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Pabrik gula PT Rejoso Manis Indo (RMI) menargetkan penggilingan 1,25 juta ton tebu pada musim giling 2023 yang dimulai hari ini, Senin (15/5/2023).

Target tersebut naik sekitar 12 persen dibandingkan target penggilingan pada musim giling 2022 sebesar 1,1 juta ton tebu.

Manajer Pabrik PT RMI Heri Widarmanto mengatakan target kuantitas giling tebu tersebut dibarengi dengan target rendemen sebesar 7,92 persen.

"Sehingga selama musim giling tahun 2023 ini kita harapkan akan memberikan hasil produksi gula pasir sekitar 98.000 ton," ujar Heri kepada wartawan, Senin, di sela prosesi manten tebu.

Berkaca pada musim giling 2022, kata Heri, pihaknya berharap realisasi giling tebu 2023 dapat melampaui target, menjadi 1,35 juta ton.

Selama musim giling 2022, ujarnya, dari target giling 1,1 juta ton terealisasi 1,22 juta ton.

Baca juga: Rumah Lansia Pembuat Gula Kelapa Diterjang Longsor Tebing Batu di Tengah Hujan Deras

Meski realisasi giling mengalami peningkatan pada 2022, lanjutnya, target rendemen meleset, yakni dari target 8,2 persen hanya terealisasi rendemen 7,48 persen.

Dengan realisasi giling 1,22 juta ton tebu pada rendemen 7,48 persen, ujarnya, PT RMI dapat memproduksi gula pasir sekitar 90 ton dari musim giling 2022.

Musim giling tahun ini menjadi tahun ke-4 bagi PT RMI dalam memproduksi gula konsumsi yang dihasilkan dari penyerapan tebu rakyat setelah uji coba giling dilangsungkan tahun 2019.

Manten tebu

Hari pertama musim giling 2023 ditandai dengan digelarnya prosesi manten tebu di area antrian truk pengangkut tebu.

Gelaran manten tebu musim giling 2023 merupakan gelaran ketiga. PT RMI mulai menggelar prosesi manten tebu sebagai penanda di hari pertama musim giling sejak musim giling 2021.

Baca juga: Stok Minyak Goreng di Ende Kosong, Bulog: Gula Pasir Sisa 600 Kilogram

Prosesi manten tebu menyerupai prosesi temu manten dalam upacara tradisional pernikahan di kalangan masyarakat Jawa.

Pada prosesi manten tebu, terjadi pertemuan antara mempelai laki-laki dan perempuan dengan masing-masing membawa batang tebu, perlambang tebu lanang dan tebu wadon.

Setelah kedua jenis batang tebu dipertemukan, kedua mempelai membawa mereka ke titik di area pabrik dimana truk-truk pengangkut tebu akan menumpahkan muatannya.

Di titik tersebut, dua mempelai yang diperankan perempuan dan laki-laki muda itu lantas melemparkan kedua jenis tebu ke mesin conveyor raksasa dimana tebu akan dibawa ke mesin pencacah dan penggiling.

Baca juga: Polemik Pengiriman Lokomotif Pabrik Gula Berumur 100 Tahun ke Belanda untuk Direstorasi

Manajer Hubungan Publik dan Pemerintah PT RMI Putut Hindaruji mengatakan pihaknya masih konsisten menggelar prosesi manten tebu untuk ketiga kalinya.

Prosesi manten tebu, ujarnya, dimaksudkan sebagai wujud kepedulian dan penghormatan PT RMI pada budaya masyarakat setempat.

"Gelaran manten tebu dapat juga dimaknai sebagai bentuk kepedulian kami pada masyarakat sekitar terutama masyarakat Blitar. Kamu berharap kehadiran RMI juga akan membawa banyak manfaat bagi Blitar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Surabaya
Viral Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Viral Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Surabaya
3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

Surabaya
Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Surabaya
Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Surabaya
Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Surabaya
'Flushing' 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

"Flushing" 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Surabaya
Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Surabaya
Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Surabaya
Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com