SURABAYA, KOMPAS.com - Tim Antibandit Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya menangkap satu di antara lima orang komplotan maling motor bersenjata celurit yang beraksi di sejumlah lokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Adapun tersangka yang berhasil ditangkap adalah AKJ (26), pemuda asal Bangkalan, Jawa Timur.
Tersangka selama ini bekerja sebagai tukang parkir di sebuah minimarket di kawasan Bangkalan.
Baca juga: Pemkot Surabaya Minta Maaf kepada Warga yang Tak Bisa Masuk Festival Rujak Uleg 2023
Kapolsek Wonocolo Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan, tersangka selalu mempersenjatai diri dengan membawa celurit yang diselipkan di balik pakaiannya selama beraksi.
Biasanya, saat melakukan pencurian di sebuah lokasi, tersangka AKJ ditemani seorang temannya yang berjumlah lima orang berdasarkan pengakuan tersangka selama penyidikan.
Bayu menjelaskan, tersangka sudah satu tahun bergabung dengan komplotan curanmor. Bahkan, dia sudah melakukan aksi curanmor sebanyak lima kali di berbagai tempat yang menjadi target sasaran.
Baca juga: Kemeriahan Festival Rujak Uleg Surabaya 2023, Ada Cobek Jumbo dan Simbol Kemajemukan
Adapun salah satu lokasi yang menjadi incaran adalah di Kecamatan Wonocolo, tepatnya di Jalan Bendul Merisi dan Jalan Wonocolo Gang Pabrik Kulit.
Tersangka AKJ mengaku mendapatkan upah Rp 800.000 setiap kali berhasil melakukan pencurian sepeda motor.
"Modus operandinya, dia sambil jalan-jalan mengawasi area permukiman. Kemudian dua TKP di wilayah Wonocolo ini, (eksekusi pencurian) dilaksanakan dini hari," kata Bayu dikonfirmasi, Senin (8/5/2023).
Menurut Bayu, pola aksi komplotan tersangka AKJ berjejaring. Ada yang bertugas melakukan pemantauan di lokasi permukiman yang terdapat motor tanpa pengawasan ketat.
Ada pula yang membagikan informasi dengan cara memberikan titik lokasi kepada temannya sesama komplotan yang bertindak sebagai eksekutor.
Setelah itu, dua orang tim eksekutor tersebut akan berangkat dari Kabupaten Bangkalan, Jatim, untuk langsung menuju ke lokasi yang telah ditandai oleh temannya.
Bermodal besi tuas kunci T, anggota yang bertindak sebagai eksekutor melakukan aksi pencurian motor.
Sepeda motor korban yang telah dikuasai akan langsung dibawa kabur ke seorang penadah kenalannya di Bangkalan sesegera mungkin.
Baca juga: Dosen UM Surabaya Sebut Penyebab dan Cara Atasi Karies Gigi pada Anak
"Dia saat aksi bawa kunci T dan sajam (celurit). Sajam ini digunakan mereka untuk mengamankan diri saat beraksi," katanya.