PAPUA, KOMPAS.com- Raut kesedihan terpancar di wajah Wakhida Nur Azizah, istri Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin.
Dia tak menyangka, telepon sang suami pada awal April 2023 itu merupakan komunikasi terakhirnya dengan prajurit kelahiran Pacitan, 31 Maret 1996 tersebut.
Baca juga: Pesan Terakhir Pratu Miftahul Arifin kepada Istri Sebelum Gugur Ditembak KKB di Nduga
Menurut Wakhida, saat itu Pratu Arifin yang hendak bertugas patroli sempat menitipkan pesan terakhir tentang anak mereka yang masih berusia dua tahun.
"Seperti biasanya, ketika hendak patroli atau jaga pos, selalu menghubungi saya untuk minta doa. Dan selalu berpesan kepada saya agar menjaga anak kami sebaik mungkin," kata Wakhida Nur di rumah duka, Dusun Krajan, Desa Nangunan, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timu, Senin (17/8/2023).
Pratu Arifin gugur tertembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).
Prajurit TNI asal Pacitan tersebut juga sempat jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter dan meninggal dunia.
Wakhida mengatakan, mendapatkan kabar bahwa sang suami meninggal melalui telepon dari istri Komandan Yonif Rider 321/G.
Baca juga: Penjelasan TNI soal Baku Tembak di Kampung Pimpinan KKB Egianus Kogoya, 1 Anggota Satgas Yonif Gugur
Suaminya yang ditugaskan ke Papua sejak satu tahun lalu itu gugur dalam tugas.
"Ibu mengabarkan terjadi kontak tembak selama dua hari dan nahasnya suami saya yang terkena tembakan pada saat itu," kata Wakhida Nur pilu.
Sang suami, kata dia, meninggalkan dirinya dan seorang putri yang masih berusia dua tahun untuk selama-lamanya.
Baca juga: UPDATE Penembakan di Nduga, 1 Anggota TNI Gugur dan Keadaan Personel Lainnya Belum Diketahui
Wakhida kini hanya berharap sang suami yang merupakan sulung dua bersaudara putra Agus Santoso dan Parmini itu segera bisa dievakuasi dan dipulangkan ke Pacitan.
"Kami berharap semoga bisa segera evakuasi. Kabarnya titik sudah ditemukan, masih dalam proses evakuasi," kata dia.
Adapun sanak saudara dan tamu terus berdatangan ke rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa.
Sebelumnya diberitakan, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryawan mengatakan, satu anggota TNI gugur tertembak di Distrik Mugi yang merupakan kampung halaman Egianus Kogoya.
Penembakan terjadi ketika prajurit sedang berupaya mencari keberadaan pilot Susi Air yang disandera KKB.
"Penembakan KKB dilakukan terhadap Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas melakukan upaya pencarian pilot Susi Air di wilayah Mugi-Mam, Sabtu pukul 16.30 WIT," kata dia melalui keterangan tertulis, Minggu (16/4/2023).
"Mengakibatkan satu prajurit bernama Pratu Miftahul Arifin tertembak dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter dan yang bersangkutan diketahui meninggal dunia," lanjutnya.
Baca juga: Prajurit TNI Pencari Pilot Susi Air Dibunuh, Demokrat: Sampaikan pada Dunia, KKB Musuh Bersama
Menurut Herman, KKB kembali menembaki saat proses evakuasi terhadap korban dilakukan.
"Tak puas melakukan penembakan, kembali KKB melakukan penyerangan dan penembakan kepada personel TNI Linnya yang sedang melaksanakan evakuasi prajurit korban meninggal sehingga terjadi kontak tembak," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Slamet Widodo, Dhias Suwandi | Editor: Krisiandi, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.