Gejala penderita difteri adalah mengalami demam, radang tenggorokan, hingga sulit menelan, serta kondisi badan lemas.
"Bakteri ini juga mengakibatkan gangguan jantung dan sistem saraf pasien," terang Didik Eka.
Untuk menanggulangi difteri, pemerintah telah melakukan pencegahan melalui porgram imunisasi gratis.
Sesuai yang disampaikan pihak Dinas Kesehatan Tulungagung, yakni dimulai dari imunisasi dasar, tiga dosis yaitu DPT-HB-Hib (difteri, pertusis, tetanus, hepatitis-B dan haemofilus influensa tipe b), pada usia dua, tiga, dan empat bulan.
Baca juga: Wakil Bupati Garut Ajak Warga Vaksin Difteri: Saya Datang, Anak-anak Kabur Semua
Selanjutnya satu dosis imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib saat usia 18 bulan, lalu satu dosis imunisasi lanjutan DT (difteri tetanus) pada anak kelas 1 sekolah dasar (SD).
Kemudian dilanjutkan lagi satu dosis lanjutan TD (Tetanus difteri) pada anak kelas 2 SD, dan satu dosis imunisasi lanjutan TD pada anak kelas 5 SD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.