Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bocah Pembawa Ogoh-ogoh dalam Tawur Agung Kesanga di Lumajang

Kompas.com - 22/03/2023, 20:47 WIB
Miftahul Huda,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Tawur Agung Kesanga merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu. Upacaranya tidak bisa dilepaskan dari pawai ogoh-ogoh yang diarak keliling desa.

Biasanya, ogoh-ogoh diangkat oleh enam hingga belasan orang dewasa dengan menunjukkan atraksi-atraksi yang menghibur penonton.

Selasa (21/3/2023) malam, pawai ogoh-ogoh di Pura Mandhara Giri Semeru, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menampilkan 17 buah ogoh-ogoh yang berasal dari lima desa di desa tersebut.

Baca juga: Diserang Komentar Negatif karena Ikuti Pawai Ogoh-ogoh, Gibran: Itu Orang Pikirannya Sempit

Satu di antaranya cukup mengundang perhatian. Yakni sebuah ogoh-ogoh berukuran mini yang digendong oleh enam bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Dengan semangat dan raut wajah ceria, ogoh-ogoh setinggi 1,5 meter itu diarak keliling Desa Senduro oleh anak-anak tanpa lelah.

Kiki, salah satu bocah pembawa ogoh-ogoh yang masih duduk di kelas empat sekolah dasar mengaku senang bisa berpartisipasi dalam merayakan tawur agung.

Menurutnya, partisipasinya ingin ikut serta mengangkut ogoh-ogoh merupakan inisiatifnya sendiri.

Kiki mengaku tidak lelah meski harus mengarak ogoh-ogoh keliling desa dengan jarak tempuh lebih dari lima kilometer dan melewati jalan yang naik turun.

"Senang. Saya sendiri yang kepingin. Tidak capek karena bareng-bareng," kata Kiki di Lumajang, Selasa (21/3/2023) malam.

Baca juga: Warga Gelar Pawai Ogoh-ogoh, Jalan Lumajang-Malang via Ranupane Ditutup

Kiki bercerita, sebelum ikut pawai, ia dan teman-temannya berlatih secara otodidak dengan melihat orang-orang dewasa melakukan gerakan atraksi dalam pawai ogoh-ogoh.

"Belajar sendiri. Lihat orang main terus ditirukan," terangnya.

Dama, bocah lain yang turut mengangkat ogoh-ogoh mengatakan, mulai menyukai pertunjukan ogoh-ogoh sebelum pandemi Covid-19.

Namun, dirinya baru bisa menampilkan bakat dan kesenangannya itu tahun ini lantaran tiga tahun sebelumnya, pawai ogoh-ogoh di Pura Mandhara Giri Semeru ditiadakan.

Baca juga: Ratusan Warga Peringati Tawur Agung Kesanga di Malang, 10 Ogoh-ogoh Diarak

"Memang suka. Sudah lama. Tapi baru bisa tampil," kata Dama.

Sementara, Rianto, pegiat budaya Desa Kandangan, Kecamatan Senduro mengatakan, di desanya banyak anak-anak yang menyukai tradisi pawai ogoh-ogoh.

Bahkan, anak didiknya yang belajar ogoh-ogoh ada yang masih berusia tujuh tahun atau masih kelas satu sekolah dasar.

"Di (desa) Kandangan memang banyak anak-anak yang suka. Paling kecil ada yang kelas 1 (SD). Kita latih dan dampingi kalau tampil jadi nanti kalau tidak kuat langsung kita bantu. Tapi anak-anak yang ikut ini kuat-kuat," terang Rianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Surabaya
Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Surabaya
Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Surabaya
Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com