Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Rem Blong, Bus Rombongan Pelajar dan Guru Asal Jakarta Terperosok ke Parit di Probolinggo, 5 Warga Terluka

Kompas.com, 7 Maret 2023, 20:39 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Sebuah bus yang mengangkut rombongan wisatawan pelajar dan guru asal Jakarta Selatan mengalami kecelakaan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Selasa (7/3/2023) sekira pukul 11.00 WIB.

Bus bernomor polisi D 7849 AQ itu hilang kendali karena diduga mengalami rem blong hingga menabrak empat kendaraan yang terpakir di depan Pasar Lumbang.

Tak hanya itu, bus juga menghantam pengendara motor yang melintas di jalan tersebut.

Akibat kejadian itu, lima warga terluka hingga dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapat penanganan medis.

Baca juga: Honda Brio Baru Milik Kades di Probolinggo Dilempar Bom Ikan

Kronologi kecelakaan

Kapolsek Lumbang, AKP Sono mengatakan kecelakaan tersebut dipicu karena rem blong.

Bus pariwisata tersebut melaju dari arah selatan (Gunung Bromo) ke utara.

Bus itu membawa rombongan wisatawan pelajar beserta guru Madrasah Aliyah (MA) Al-Azhar Azahri Jakarta Selatan.

"Jalan Raya Lumbang juga berkontur menanjak dan menurun curam. Alhasil bus tersebut meluncur deras," kata dia dikutip dari TribunJatim.com, Selasa.

Di saat itu pula, lanjut dia, sopir bus pariwisata, Mansur Wahyudin (65) warga Jalan Bunisari, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat tak bisa mengendalikan kemudinya.

Kemudian, bus menabrak empat kendaraan yang terparkir di depan Pasar Lumbang hingga mengalami ringsek.

Empat kendaraan itu yakni truk boks, mobil pikap Mitsubishi L 300, mobil Isuzu Panther dan Suzuki Carry pikap terparkir di sisi yang searah dengan laju bus pariwisata.

Setelah menghantam empat kendaraan, truk masih terus melaju dan menyasak pengendara motor.

"Bus berhenti usai terperosok ke parit," ungkap dia.

Baca juga: Mobil yang Ditumpangi Sespri Pj Gubernur Papua Barat Daya Kecelakaan di Sorong Selatan

Kondisi korban

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Hanya saja, ada lima warga mengalami luka-luka sehingga mendapatkan penanganan medis.

Adapun warga tersebut yakni Winda (15) warga Desa Tandon sentol, Kecamatan Lumbang, Citra (8) warga Desa Purut, Kecamatan Lumbang, Irwanto (25) warga Desa Purut, Kecamatan Lumbang.

Selanjutnya ada Muhammad Riski Arifin (28) Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo dan Muhammad Choiril Anwar (26) warga Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.

"Korban jiwa nihil. Namun, ada lima korban luka. Korban luka sudah kami evakuasi ke Puskesmas Lumbang untuk mendapat penanganan medis awal," pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul BREAKING NEWS - 5 Warga Jadi Korban Bus Rombongan Pelajar asal Jakarta Rem Blong di Probolinggo

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau