Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romdan Dibunuh Istrinya Saat Tidur, Kematiannya Direkayasa, Disebut Tewas Terpeleset

Kompas.com - 22/02/2023, 15:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Anis Puji Lestari (35), seorang ibu rumah tangga di Desa Sigaran, kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditangkap atas kasus pembunuhan.

Korban tak lain suaminya sendiri, Romdan (42). Anis sempat merekayasa kematian sang suami dengan menyebut Romdan meninggal karena jatuh terpeleset.

Namun warga yang curiga melaporkan kematian Romdan ke polisi. Petugas pun turun tangan dan membongkar makam Romdan.

Baca juga: Instruktur Senam di Ngawi Bunuh Sang Suami Saat Tidur, Warga: Tak Pernah Ribut-ribut Selama Ini

Ditemukan dalam kondisi berlumuran darah

Romdan sehari-hari bekerja sebagai tukang servis elektronik, sementara istrinya dikenal sebagai instruktur senam.

Mereka menikah selama 15 tahun dan memiliki anak yang masih duduk di bangku kelas VII Madrasyah Tsnawiyah (MTs).

Kasus tersebut berawal saat Romdan ditemukan meninggal tak wajar di kamarnya dengan kondisi berlumuran darah pada Sabtu (18/2/2023).

Saat itu sang istri, Anis menyebut suaminya meninggal karena terpeleset. Namun kematian Romdan membuat warga curiga.

Baca juga: Polisi Bongkar Makam Warga di Ngawi karena Meninggal dalam Kondisi Tak Wajar

Salah satu yang curiga adalah Sularmi (64). Saat memandikan jenazah Romdan, ia melihat ada luka di atas mata Romdan.

Selain itu melihat ada lebam di bagian pelipis serta ada luka benjolan di leher kiri bagian belakang. Dia juga menduga ada luka bekas sayatan benda tajam di bagian alis Romdan.

"Sebagai tetangga saya merasa tidak berdaya jika harus mengungkapkannya ke orang lain. Sampai akhirnya polisi datang. Tapi yang jelas saat saya mandikan itu memang ada luka dan darahnya mengucur terus dari alis," katanya, Senin (20/2/2023).

Sementara itu Kades Sirigan, Suyanto mendapatkan kabar jika Romdan meninggal karena terpeleset di kamar manadi.

"Luka di pelipis karena terbentur sesuatu. Namun, desas desus dugaan pembunuhan muncul ketika masyarakat melihat ada yang janggal terhadap luka di kepala korban," bebernya.

Baca juga: Polisi Akan Bongkar Makam Warga Ngawi yang Meninggal dengan Luka di Kepala

Makam dibongkar

Sejumlah warga menyaksikan pembpngkaran makan Romdan 45) warga Desa Sirigan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, yang meninggal dengan tidak wajar. Romdan ditemukan tewas dengan bersimbah darah pada bagian kepala oleh istrinya pada Hari Sabtu (18/02) dikamarnya.KOMPAS.COM/SUKOCO Sejumlah warga menyaksikan pembpngkaran makan Romdan 45) warga Desa Sirigan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, yang meninggal dengan tidak wajar. Romdan ditemukan tewas dengan bersimbah darah pada bagian kepala oleh istrinya pada Hari Sabtu (18/02) dikamarnya.
Kapolsek Paron, AKP Budianto mengatakan, meski ada kejanggalan dalam kematian tersebut, namum keluarga korban tidak melapor ke polisi.

“Tidak ada laporan ke polisi, kemudian ada warga yang memberi info kepada kami. Kami langsung datang ke TKP," kata Budianto melalui sambungan telepon pada Sabtu (18/2/2023) malam.

Berdasarkan kecurigaan masyarakat setempat, Polres Ngawi akhirnya membongkar makam Romdan di area permakaman umum Desa Sirigan, Senin (20/2/2023)

"Saat ini kami sedang melakukan ekshumasi dilanjutkan dengan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian dari korban,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono.

Baca juga: Istri Bunuh Suami Usai Mengaku Dapat Bisikan, Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku

Agung menambahkan, setelah proses ekshumasi selesai dilakukan, pihaknya masih akan menunggu hasil otopsi yang dilakukan tim dari RSU Bhayangkara Polda Jawa Timur.

Hasil otopsi itu akan mengungkap penyebab kematian korban.

"Untuk hasil ekshumasi kita masih menunggu hasil otopsi tim RS Bhayayangkara Jawa Timur,” imbuhnya.

Pihaknya saat ini telah memeriksa sejumlah saksi atas kematian tidak wajar Romdan.

Pelaku tunggal

Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyaputera memperlihatkan palu dari kayu yang digunakan Anis untuk membunuh suaminya Romdan. Pembunuhan dipicu karena faktor ekonomi dimana pelaku memiliki hutang yang cukup banyak swntara diajak m ncari solusi suami pelaku tidak peduli. *** Local Caption *** Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyaputera memperlihatkan palu dari kayu yang digunakan Anis untuk membunuh suaminya Romdan. Pembunuhan dipicu karena faktor ekonomi dimana pelaku memiliki hutang yang cukup banyak swntara diajak m ncari solusi suami pelaku tidak peduli.KOMPAS.COM/SUKOCO Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyaputera memperlihatkan palu dari kayu yang digunakan Anis untuk membunuh suaminya Romdan. Pembunuhan dipicu karena faktor ekonomi dimana pelaku memiliki hutang yang cukup banyak swntara diajak m ncari solusi suami pelaku tidak peduli. *** Local Caption *** Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyaputera memperlihatkan palu dari kayu yang digunakan Anis untuk membunuh suaminya Romdan. Pembunuhan dipicu karena faktor ekonomi dimana pelaku memiliki hutang yang cukup banyak swntara diajak m ncari solusi suami pelaku tidak peduli.
Dari hasil rekonstruksi polisi memastikan Anis adalah pelaku tunggal. Pembunuhan tersebut, kata dia, dilatarbelakangi motif ekonomi.

Namun polisi belum menjelaskan lebih detail mengenai penyebab pembunuhan.

Polisi akan menjerat pelaku dengan Pasal 5a juncto 44 ayat ke 3 Undang-Undang 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga yang mengakibatkan kematian dengan acaman hukuman 15 tahun penjara.

Sementara itu sejumlah warga mengaku tidak menduga jika Anis Puji Lestari tega membunuh suaminya sendiri.

Luluk, paman korban mengaku keponakannya tak pernah ribut selama menjalani kehidupan rumah tangga sekitar 15 tahun.

Baca juga: Kronologi Istri Bunuh Suami di Riau, Berawal dari Tuduhan Selingkuh dan Alami Kekerasan Fisik

"Tidak pernah ada ribut selama ini terkait apa pun," kata dia di sela rekonstruksi di rumah korban, Rabu (22/02/2023).

Luluk menambahkan, selama ini Romdan bekerja sebagai petani dan tukang servis elektronik serta mesin. Sementara Anis bekerja sebagai instruktur senam di sejumlah desa.

"Setiap hari Anis ini bekerja sebagai pelatih senam di beberapa desa di sekitar sini. Bahkan sebelum berangkat kerja Anis ini juga ngarit (mencarikan rumput) untuk sapi yang mereka pelihara," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sukoco | Editor : Andi Hartik, Pythag Kurniati), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Handphone Belum Ditemukan

Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Handphone Belum Ditemukan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah Saya Tidak Rida

Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah Saya Tidak Rida

Surabaya
Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Surabaya
Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Surabaya
Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Surabaya
Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com