SUMENEP, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Sumenep, Jawa Timur, menetapkan seorang perempuan berinisial FA (18) sebagai tersangka atas kasus pembuangan bayi yang ditemukan di belakang Puskesmas Batuan Sumenep.
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, FA yang masih berstatus sebagai pelajar itu belum ditahan.
Baca juga: Minta Warga Tak Tolak Petugas Pantarlih, Bupati Sumenep: Jangan Takut Coklit, Itu Tahapan Pemilu
"Kondisinya masih drop dan ada bayi yang harus diberikan ASI sehingga kita tidak bisa melakukan penahanan," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti saat dihubungi, Senin (21/2/2023).
Polres Sumenep, kata Widiarti, juga belum bisa memeriksa pelaku karena kondisi tersebut. Polisi masih menunggu kondisi FA membaik untuk mendalami motif pelaku membuang bayinya.
"Nanti kita periksa lebih dalam kalau (kondisi kesehatan tersangka) membaik," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang bayi perempuan dengan berat badan dua kilogram ditemukan di belakang Puskesmas Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Minggu (12/2/2023).
Baca juga: Seorang Bayi Ditemukan di Belakang Puskesmas Batuan Sumenep, Polisi Periksa Terduga Ibu Kandung
Petugas Puskesmas Batuan memeriksa rekaman kamera closed circuit television (CCTV) untuk mencari tahu pembuang bayi tersebut. Polisi juga dilibatkan dalam pemeriksaan itu.
Dalam rekaman CCTV itu didapati adanya seorang perempuan yang dicurigai sebagai ibu bayi tersebut membuang korban. Belakangan, pembuang bayi itu diketahui seorang pelajar berinisial FA (18).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.