SAMPANG, KOMPAS.com – Kepolisian Resor Sampang, Jawa Timur, masih kesulitan untuk menangkap enam sisa tersangka pelaku pemerkosaan anak yang terjadi pada Ahad (23/10/2022).
Dari sembilan tersangka, baru tiga orang yang sudah ditangkap. Ketiganya masing-masing, tetangga sekaligus pacara korban, MF (17), SR (17), dan FM (17).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sampang AKP Irwan Nugraha saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, Selasa (14/02/2023), mengaku kesulitan untuk menangkap enam tersangka lain.
Kesulitan itu karena menurut informasi yang diterimanya, para tersangka sudah melarikan diri ke luar negeri.
“Sisa para tersangka ada yang melarikan diri ke Malaysia dan Arab Saudi,” terang Irwan Nugraha melalui pesan whatsapp.
Irwan menambahkan, enam tersangka itu sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Mereka tergolong sudah dewasa sehingga lebih berpengalaman untuk melarikan diri dari polisi.
Baca juga: Perempuan 13 Tahun di Sampang Diduga Diperkosa 9 Remaja, Keluarga Lapor Polisi
“Butuh kerja ekstra untuk menangkap mereka karena dari usia, mereka lebih tua dari 3 tersangka yang sudah kami amankan sebelumnya,” imbuhnya.
Irwan membantah jika polisi tidak bekerja untuk menangkap para tersangka.
Sejak sembilan pelaku ditetapkan sebagai tersangka, polisi langsung melakukan penangkapan dan pengejaran.
Dari usaha yang dilakukannya, ada satu tersangka yang sempat kabur ke luar daerah. Namun masih bisa ditangkap setelah kembali ke Sampang.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak di bawah umur asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur, diperkosa oleh sembilan orang. Pemerkosaan dilakukan secara bergiliran di sebuah rumah kos di Kabupaten Pamekasan.
Baca juga: 1 dari 9 Tersangka Pemerkosa Anak 13 Tahun di Sampang Ditangkap
Setelah pemerkosaan itu, korban diantar pulang ke rumahnya pada pukul 03.00 WIB pada Ahad (23/10/2022) oleh dua orang teman pacar korban.
Keluarga korban sempat menahan kedua pemuda yang mengantarkan korban. Bahkan motor dan ponselnya ikut disita.
Kedua pemuda yang mengantarkan korban sempat diinterogasi dan tidak mengakui jika sudah melakukan tindakan asusila.
Oleh keluarga korban, kedua pemuda itu diantar ke rumahnya masing-masing untuk mengetahui tempat tinggalnya. Hal itu untuk mengantisipasi kejadian kejahatan yang dilakukan kedua pemuda tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.