Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Ipuk Sebut Banjir di Banyuwangi akibat Peralihan Komoditas Tanaman di Daerah Hulu Sungai

Kompas.com - 13/02/2023, 21:05 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bencana banjir semakin sering terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyebut, banjir itu akibat peralihan kondisi tanaman di daerah hulu sungai yang melintas di Banyuwangi.

Hal itu disampaikan Ipuk saat memantau kawasan hulu sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) pada Senin (13/2/2023) siang.

“Kami ingin memastikan secara langsung bagaimana kondisi terkini di kawasan hulu dan sejumlah DAS yang mengalir ke arah bawah, ke Banyuwangi kota dan sekitarnya,” kata Ipuk.

Baca juga: Hujan Deras, Pohon Setinggi 60 Meter Tumbang di Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi

Bersama dengan sejumlah OPD teknis, Ipuk mengunjungi sejumlah tempat yang ditengarai menjadi penyebab luapan air di kawasan kota setiap terjadi hujan deras.

Mulai dari kawasan Gantasan di Lereng Ijen, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, dam di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, aliran sungai di Giri hingga di dam Tugu di Kalipuro.

“Di daerah hulu ini terdapat peralihan komoditas tanam. Dari yang awalnya tanaman keras yang bisa menyerap air, beralih ke tanaman hortikultura," ujar Ipuk.

Baca juga: Janji Selesaikan Masalah Banjir, Bupati Banyuwangi Lakukan Penghijauan hingga Normalisasi Sungai

"Ini salah satu yang menyebabkan tidak mampu menyerap air hujan secara maksimal dan juga mengirimkan sedimen tanah ke sungai,” imbuhnya.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya akan segera melakukan penanganan secara komprehensif. Mulai dari penataan irigasi di kawasan hulu sehingga bisa mengurangi volume air yang turun hingga percepatan reboisasi.

“Penanaman tanaman keras, tanaman yang bisa menyerap air lebih optimal, kita akselerasi tahun ini, secara lebih masif,” ujarnya.

Untuk sedimen tanah yang menyebabkan sungai-sungai menjadi dangkal akan segera dilakukan pengerukan. Sehingga, daya tampung sungai akan lebih besar lagi.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat meninjau lokasi banjir (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan) Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat meninjau lokasi banjir
Ipuk juga mengakui persoalan banjir ini sangat kompleks. Tidak hanya melibatkan satu atau dua faktor saja. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan penataan secara menyeluruh dari hulu hingga ke hilir.

“Kita tidak bisa hanya menyalahkan yang di hulu, tapi juga harus mawas diri untuk yang di hilir. Begitu pula di kawasan-kawasan yang jauh dari aliran sungai, juga bisa berkontribusi pada banjir jika tidak memberikan perhatian serius pada lingkungannya,” terang Ipuk.

Ipuk mengimbau kepada seluruh warga Banyuwangi untuk bersama-sama menjaga lingkungannya. Seperti halnya memperhatikan kebersihan aliran air dan menghindari pembangunan di kawasan DAS.

Baca juga: Putus Cinta, Remaja di Banyuwangi Tenggak Arak Campur Sampo

“Sembari pemerintah terus melakukan penataan, kami mengharap warga turut berpartisipasi aktif. Setidaknya tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Ipuk.

Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo mengatakan, untuk penanganan jangka pendek, pihaknya akan membangun tangkis di sepanjang aliran Kali Lo yang berisiko luapan air.

“Rencananya akan kita tinggikan lagi tangkis yang sudah ada, biar tidak meluber ke rumah penduduk. Pengerukan sungai juga akan kita lakukan, untuk bisa menampung aliran air,” tandas Guntur.

Tak hanya itu, reboisasi di lereng-lereng gunung juga akan dilakukan bersama. Bupati sudah memerintahkan Dinas Pengairan untuk mengkaji kembali pemanfaatan lahan di daerah hulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com