Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Musim Hujan di Banyuwangi Diprediksi sampai Akhir Februari, Warga Diminta Waspada

Kompas.com - 13/02/2023, 07:59 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait cuaca ekstrem yang melanda Banyuwangi, Jawa Timur.

Prakirawan BMKG Banyuwangi Rezky P Hartiwi mengatakan, fenomena tersebut terjadi karena kondisi atmosfer masih cenderung labil yang memicu terjadinya cuaca ekstrem.

Baca juga: Putus Cinta, Remaja di Banyuwangi Tenggak Arak Campur Sampo

Tak hanya itu, siklon tropis di selatan Jawa Timur yang masih aktif, berdampak langsung pada intensitas hujan sedang hingga lebat, gelombang tinggi, dan angin kencang.

Terlebih, Banyuwangi masih berada di puncak musim hujan yang terjadi sejak Desember 2022 hingga Februari 2023.

"Karena keseluruhan wilayah di Banyuwangi masih berada di puncak musim penghujan. Harap mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang," ujar Rezky, Minggu (12/2/2023).

Risiko angin kencang di Banyuwangi diprediksi masih akan terjadi selama 24 jam ke depan.

Risiko angin kencang karena kondisi atmosfer labil tersebut, dipengaruhi dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.

"Kemudian kondisi suhu permukaan di laut Jawa menyebabkan potensi penambahan massa air yang mendukung proses pembentukan awan hujan di sekitar wilayah," ungkap Rezky.


Hal ini turut memicu potensi gelombang tinggi di perairan selatan Banyuwangi yang dipengaruhi oleh kecepatan angin.

"Potensi angin kencang kalau kita lihat sampai 24 jam ke depan. Tapi nanti akan di update lagi. Kita belum tahu pergerakan siklonnya ke mana, yang jelas ini sudah menjauhi wilayah Indonesia," terangnya.

Menurut Rezky, peralihan musim hujan ke kemarau di Banyuwangi masih akan terjadi pada Mei 2023.

Selama musim pancaroba, BMKG mengingatkan kepada masyarakat tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

"Biasanya kalau di musim pancaroba nanti, seperti hujan datang secara tiba-tiba disertai angin dan petir," ujarnya.

Baca juga: Rumah Warga di Banyuwangi Ambrol, Perabotan Dapur Berjatuhan ke Sungai

Sementara pasca puncak musim penghujan di bulan Maret-April, fenomena iklim jelang musim kemarau diprediksi akan kembali normal.

"Maret masih musim penghujan, namun intensitasnya berkurang dari puncak musim hujannya," jelas Rezky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

Surabaya
18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

Surabaya
Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Surabaya
Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Surabaya
Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Surabaya
Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Surabaya
Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Surabaya
Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Surabaya
Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Surabaya
Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Surabaya
Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Surabaya
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Surabaya
Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Surabaya
Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com