LAMONGAN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menebar garam di langit sepanjang pesisir Kabupaten Lamongan dan Tuban, Jawa Timur.
Kepala BPBD Lamongan Gunadi mengatakan, penaburan garam di wilayah pesisir itu merupakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di wilayah itu.
Baca juga: Pengacara di Lamongan Dibacok 2 Orang Tidak Dikenal, Polisi Lakukan Penyelidikan
"Rekayasa itu untuk mengalihkan hujan ke Laut Jawa, agar hujan tidak turun di daratan. Rekayasa itu dilakukan oleh jajaran BPBD Provinsi Jawa Timur beserta BNPB, sudah dikoordinasikan dengan jajaran BMKG," ujar Gunadi saat dikonfirmasi, Sabtu (7/1/2023).
Gunadi menjelaskan, langkah itu diambil untuk menghindari turunnya hujan dengan intensitas tinggi yang memicu banjir di daratan.
Upaya tersebut dilakukan selama dua hari, Kamis (5/1/2023) dan Jumat (6/1/2023).
"Semoga rekayasa itu membawa hasil yang maksimal, terhindar hujan lebat yang diperkirakan akhir Januari dan awal Februari 2023. Semoga Kabupaten Lamongan diberkahi oleh Allah, tidak banjir lagi," ucap Gunadi.
Baca juga: Viral Video Porno di Tuban, Polisi Sudah Kantongi Identitas Pemeran
Agenda penaburan garam selama dua hari itu dilaksanakan melalui udara. Sebanyak 800 kilogram garam ditebar dalam kegiatan tersebut.
"Seingat saya, taburan garam dilakukan lewat udara dengan pesawat persis di atas Kabupaten Lamongan dan Tuban (wilayah pesisir laut) selama dua hari berturut-turut. Untuk garam yang ditabur, jumlahnya mencapai 800 kilogram," tutur Gunadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.