SURABAYA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur memutuskan menggunakan lambang Kabah versi lama untuk Pemilu 2024.
Langkah tersebut diyakini bisa mengembalikan kejayaan PPP.
Baca juga: Kapolda Jatim: Pelintasan KA Tanpa Palang Pintu Jadi Mesin Pembunuh
Ketua DPW PPP Jatim Mundjidah Wahab berkeyakinan lambang lama yang digunakan akan berdampak secara elektoral terhadap hasil pemilihan legislatif maupun Pilpres.
"Pemilih akan lebih mudah mengenali PPP," katanya usai peringatan Harlah ke-50 di kantor DPW PPP Jatim di Surabaya, Kamis (5/1/2023).
Selama beberapa tahun terakhir, PPP memakai logo Kabah dibalut bendera merah putih dengan tulisan PPP, dilengkapi motto 'Merawat Persatuan Dengan Pembangunan'.
Baca juga: Mardiono Sebut Sandi Belum Sampaikan Niat Maju Capres Lewat PPP
Di peringatan Harlah ke-50, PPP Jatim memutuskan kembali memakai lambang Kabah dan tulisan PPP dengan ukuran besar.
"Kembali menggunakan lambang desain lama disuarakan pengurus dari berbagai wilayah termasuk Jatim dalam rapat pleno," ujarnya.
Baginya, lambang PPP berupa Kabah memiliki sejarah mendalam, apalagi ide gambar tersebut dicetuskan oleh salah satu ulama pendiri Nahdatul Ulama (NU) usai menjalankan ibadah di tanah suci.
Pada Pemilu 1999, PPP masih menjajaki urutan ketiga. Namun perolehan suara PPP terus menurun di Pemilu 2009, 2014 dan 2019.
Di Jatim PPP mempertahankan 5 kursinya di parlemen pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.