Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klenteng Eng An Kiong di Malang: Sejarah, Arsitektur, dan Manfaat

Kompas.com - 05/01/2023, 21:32 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Klenteng Eng An Kiong terletak di Jalan Laksamana Martadinata No 1, Kota Malang, Jawa Timur.

Klenteng Eng An Kiong merupakan salah satu bangunan tertua di Kota Malang yang telah ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya.

Klenteng Eng An Kiong merupakan klenteng Tridarma yang digunakan untuk beribadah tiga kepercayaan, yaitu Khonghucu, Taoisme, dan Buddha.

Bangunan ini berfungsi sebagai tempat ibadah dan juga sebagai obyek wisata.

Klenteng Eng An Kiong

Sejarah Klenteng Eng An Kiong

Klenteng Eng An Kiong didirikan pada tahun 1825. Pendiri Klenteng Eng An Kiong adalah orang militer yang bernama Liutenant Kwee Sam Hway.

Berdasarkann sejarah, klenteng dibangun dalam dua periode. Dimana periode pertama, pembangunan berupa ruang tengah yang dikerjakan pada tahun 1825.

Baca juga: Jelang Imlek, Umat Klenteng Eng An Kiong Lakukan Sembayang Sung Sien hingga Menyucikan Patung

Kemudian menyusul bangunanan lainnya yang dikerjakan pada tahun 1895 hingga 1934.

Nama Klenteng Eng An Kiong memiliki makna yang sangat dalam, yaitu istana keselamatan dalam keabadian Tuhan dan merupakan persembahan kepada Dewa Bumi.

Patung Dewi Bumi dibawa dari Tiongkok manggunakan tandu kayu jati yang berlapis kertas emas, yang hingga saat ini keberadaannya masih ada.

Kwee Sam Hway menjadi pengurus klenteng pada tahun 1842 hingga 1863.

Pada tahun 1865, Kwee Sam Hway wafat dan pengurusan diteruskan oleh putranya, yakni Kwee Sioe Go.

Para pemimpin Klenteng Eng An Kiong  tercatat dalam prasasti yang terdapat di depan klenteng.

Klenteng menyimpan benda-benda peringatan, seperti papan nama dan papan syair.

Baca juga: Sejarah Klenteng di Indonesia

Arsitektur Klenteng Eng An Kiong

Klenteng Eng An Kiong memiliki arsitektur sepertihalnya bentuk klenteng di Cina.

Bangunan memiliki banyak ukiran dan lukisan yang memiliki arti mendalam.

Luas Klenteng Eng An Kiong sekitar 5.000 meter persegi. Dimana di dalam klenteng terdapat 99 patung dewa dewi yang terdapat di seluruh ruangan.

Saat masuk ke dalam Klenteng Eng An Kiong, pengunjung akan melihat setiap altar dengan berbagai persembahan yang tertata rapi.

Di dalam klenteng ini juga terdapat simbol naga yang menggambarkan keperkasaan. Ciri khas lainnya berupa bangunan yang di dominasi warna merah dan kuning.

Warna merah melambangkan kehidupan, kebahagiaan, dan keberanian. Sedangkan, warna kuning bermakna keagungan.

Hingga saat ini hampir 90 persen bangunan klenteng masih terjaga keasliannya termasuk dengan tiang yang masih kokoh sejak awal berdiri.

Baca juga: Masjid Klenteng, Akulturasi Budaya Lambang Toleransi Salatiga

Manfaat Klenteng Eng An Kiong

Klenteng Eng An Kiong juga merupakan obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan asing.

Sebagai tempat ibadah, Klenteng Eng An Kiong digunakan masyarakat Tionghoa untuk mengadakan berbagai upacara ritual.

Setiap hari Sabtu, Klenteng Eng An Kiong menggelar acara makan gratis.

Sumber:

malangkota.go.id dan www.tribunnewswiki.com

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Surabaya
Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Surabaya
Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Surabaya
1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com