Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

95 Warga Pacitan Terjangkit Diare, Diduga akibat Bakteri E-coli

Kompas.com - 05/01/2023, 18:01 WIB
Slamet Widodo,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PACITAN, KOMPAS.com - Puluhan warga di Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, terjangkit wabah diare. Bahkan, satu di antaranya meninggal dunia akibat wabah tersebut.

Berdasarkan catatan otoritas setempat, warga yang menderita diare hingga Kamis (5/1/2023) sekitar 95 warga, termasuk yang meninggal dunia.

"Satu meninggal dunia, karena memiliki riwayat komorbid, yakni asma, jantung, ditambah diare," terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dr. Hendra Purwaka melalui rekaman suara, Kamis.

Baca juga: Detik-detik Jembatan Sepanjang 12 Meter di Pacitan Ambrol Saat Diperbaiki, 2 Orang Luka-luka

Hendra menjelaskan, warga penderita diare dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Pacitan, Puskesmas Sukorejo dan perawatan di rumah secara mandiri.

Kepala Puskesmas Sukorejo, Anis Arahmaningtyas menjelaskan, dari 95 penderita diare itu, empat pasien menjalani perawatan di Puskesmas Sukorejo. Sisanya, ada yang menjalani perawatan medis di RSUD dr. Darsono Pacitan dan di rumah masing-masing.

"Sejak pertengahan Desember 2022 hingga saat ini tercatat ada 95 warga penderita diare," terang Kepala Puskesmas Sukorejo, Anis Arahmaningtyas.

Baca juga: Jembatan Runtuh di Pacitan, 8 Orang Terjatuh ke Sungai, 2 Pekerja DPUPR Dilarikan ke RS

Anis menjelaskan, meningkatnya kasus wabah diare di Kecamatan Sudimoro tersebut terjadi sejak 22 Desember 2022, dan terus bertambah hingga awal bulan ini, Januari 2023.

Bakteri E-coli

Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Pacitan belum menetapkan wabah tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Atas wabah diare yang menjangkiti masyarakat Kecamatan Sudimoro, Dinas Kesehatan Pacitan telah melakukan upaya pencegahan dengan cara melakukan kaporisasi di sumber air yang dikonsumsi warga.

Tidak hanya itu, Dinas Kesehatan juga menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan sosialisasi kepada warga serta merawat yang sakit.

"Ini darurat, dan penanganannya harus cepat," ujar Hendra.

Setelah dilakukan penelitian awal, diduga wabah diare yang menjangkiti warga Desa Sumberejo tersebut akibat adanya bakteri escherichia coli atau e-coli di beberapa titik sumber air warga.

"Diduga adanya bakteri e-coli di beberapa titik sumber air warga. Mungkin sebaran berasal dari rembesan," kata Hendra.

Baca juga: 3 Rumah di Pacitan Rusak Tertimpa Batu yang Menggelinding dari Bukit

Gejala

Gejala awal yang dirasakan di antaranya perut mulas, mual, muntah, pusing, serta badan terasa lemas. Selain itu, kulit tubuh juga terasa kering.

"Awalnya perut sakit, kepala pusing, lemas, panas dingin," terang Sri Eswatinah, salah satu penderita diare yang masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Sukorejo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Surabaya
Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Surabaya
Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: 'Hablum Minal Alam'

Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: "Hablum Minal Alam"

Surabaya
Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Surabaya
Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Surabaya
Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Surabaya
Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Surabaya
Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Surabaya
Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Surabaya
Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com