Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Diduga Peninggalan Majapahit Ditemukan di Lamongan, BPCB: Ditindaklanjuti Awal Tahun

Kompas.com - 28/12/2022, 12:51 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sebuah prasasti diduga berasal dari zaman Kerajaan Majapahit ditemukan di area pemakaman Desa Trosono, Kecamatan Sekaran, Lamongan, Jawa Timur.

Prasasti yang ditemukan itu memiliki panjang sekitar 36 centimeter. Pada bagian belakang prasasti juga terdapat takikan.

Baca juga: Cari Ikan, Warga Lamongan Malah Temukan Motor Honda CRF di Dasar Waduk

"Mungkin ditindaklanjuti awal tahun (2023). Kemarin terakhir ke Lamongan itu saat ada temuan Prasasti Purwokerto, November (2022) kalau tidak salah," ujar arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho, saat dihubungi, Rabu (28/12/2022).

Wicaksono menjelaskan, ada beberapa prasasti atau candi yang ditemukan di wilayah Kabupaten Lamongan. Benda sejarah itu merupakan peninggalan masa Airlangga maupun zaman Majapahit.

"Banyak temuan prasasti dari masa Airlangga maupun Majapahit. Tapi kemungkinan masih banyak yang belum ditemukan atau dilaporkan, sehingga perlu eksplorasi," ucap Wicaksono.

Wicaksono menambahkan, BPCB Jatim memiliki personel yang terbatas menangani cagar budaya di wilayah itu. Sehingga, mereka berkoordinasi dengan pemerintah kota dan kabupaten.

"Sejauh ini, saya pikir untuk Pemkab Lamongan sudah sangat bagus. Sudah melakukan pendataan, baik peninggalan klasik maupun kolonial, masa Islam. Juga melakukan pendaftaran cagar budaya, penetapan cagar budaya, tapi memang pekerjaan masih banyak," kata Wicaksono.

Wicaksono tak menampik potensi benda peninggalan bersejarah di Lamongan tak kalah dengan wilayah lain.

"Kalau potensinya, Lamongan cukup tinggi, nggak kalah dengan Jombang dan Mojokerto. Cuma di Lamongan khususnya di wilayah selatan itu kan banyak hutan, sehingga baik prasasti maupun struktur diduga sebarannya masih cukup banyak," tutur Wicaksono.

Pemerhati sejarah Lamongan, Supriyo menjelaskan, prasasti itu ditemukan di area pemakaman Desa Trosono. Prasasti berukuran kecil itu memiliki pahatan huruf timbul yang diduga aksara jawa kuno di sisi bagian depan.

"Dibanding temuan prasasti lainnya di Lamongan selama ini, prasasti yang ditemukan di Desa Trosono bentuknya kecil dan huruf atau aksara yang terpahat adalah aksara timbul. Pada bagian belakang prasasti, memiliki takikan yang kemungkinan adalah bagian pengait prasasti dengan bangunan," kata Supriyo.

Supriyo menambahkan, sejak pertama kali ditemukan prasasti tersebut memang ditancapkan begitu saja oleh warga di sekitar makam setempat.

Ada dugaan, prasasti tersebut dulunya merupakan bagian dari bangunan. Kini, prasasti itu disimpan di Balai Desa Trosono.

Baca juga: Cuaca Buruk, Sebagian Wahana di Wisata Bahari Lamongan Ditutup

"Jadi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut," ucap Supriyo.

Supriyo melanjutkan, prasasti tersebut ditemukan di tengah area pemakaman yang berjarak sekitar 200 meter dari pemukiman penduduk. Di lokasi penemuan, juga ditemukan sejumlah pecahan batu bata yang juga diduga berasal dari satu zaman atau era.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Surabaya
Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Surabaya
Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Surabaya
Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Surabaya
Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Surabaya
Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Surabaya
Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

Surabaya
Komandan Satgas: 3 Kali 'Water Bombing' di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Komandan Satgas: 3 Kali "Water Bombing" di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Surabaya
Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Surabaya
3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com